Cekcok Masalah Ekonomi, Kesal Minta Cerai

*Suami Bunuh Istri di Kebun

PRABUMULIH - Pembunuhan oleh suami terhadap istrinya, sudah terjadi setidaknya tiga kali ini di Provinsi Sumsel. Dua kasus sebelumnya berlatar belakang cemburu. Terbaru di Kota Prabumulih, lantaran sering cekcok masalah ekonomi dan istrinya minta cerai. Polisi berhasil menangkap Fikri Harjaya (37), Senin (12/6), sekitar pukul 13.30 WIB. Menyusul penemuan mayat istrinya, Maryana (40), Minggu (11/6) sekitar pukul 18.15 WIB. Korban mengalami luka tusuk pada pinggang, bawah ketiak, dada kanan, dan pergelangan tangan kirinya.
Tersangka Fikri, mengaku sebenarnya sangat sayang dengan istrinya. “Tapi kami sering cekcok masalah ekonomi. Banyak utang, makan susah. Apalagi anak mau sekolah, tidak ada biaya," sebut ayah dua anak itu, sore kemarin.
Tidak hanya sering cekcok masalah ekonomi. Fikri menyebut istrinya pernah kabur dari rumah. Tidak pulang setengah bulan lebih. "Semenjak istri pulang, kami mulai sering menyadap karet malam dini hari,” ucap Fikri. Fikri merupakan warga Jl Pipa, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat. BACA JUGA : SADIS! Mayat Wanita Berkerudung Merah Ditemukan di Kebun Karet. Suaminya Menghilang Tapi beberapa hari sejak kepulangan istrinya itu, Fikri mengatakan ada masalah baru. Bukan hanya masalah ekonomi lagi, seperti sebelumnya. Istrinya mengaku sudah tidak tahan lagi. “Sekarang istri sering minta cerai,” akunya. Sebelum kejadian, mereka masih pergi pergi ke kebun sekitar pukul 01.00 WIB. Berboncengan motor, hendak menyadap karet. Sampai kebun, berganti pakaian dan duduk sebentar. "Saat itulah saya ngomong. Bu gimana ini, apa kita pulang saja. Gimana anak kita, kalau ibu kayak gini terus," aku Fikri, menirukan percakapan mereka saat itu. Namun Fikri mengaku istrinya beberapa kali lagi mengatakan, tetap mau minta cerai. "Padahal saya sayang sama dia," tukasnya. Dia takut kehilangan istri dan memikirkan nasib anak-anaknya. Fikri mengaku kesal dan langsung khilaf.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan