Meditasi dan Pradaksina, Suatu Perjalanan Spiritual di Hari Waisak
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam rangka memperingati Hari Waisak yang tinggal sehari lagi, ratusan umat Buddha berkumpul di Vihara Dharmakirti di bawah bimbingan Biksu Bhadra Murti dari Sangha Agung Indonesia (Sagin). Acara mulai pukul 18.00 WIB dengan penyalaan pelita dan puja bakti, lalu Pradaksina, yaitu mengelilingi vihara sebanyak tiga kali sambil membawa relik Buddha Sakyamuni. Namun, kali ini ada yang istimewa. Selama Pradaksina berlangsung, umat Buddha juga melakukan penghormatan khusus untuk relik Buddha tersebut. Hal ini menjadi peristiwa pertama setelah Vihara Dharmakirti menerima relik tersebut. Selama Pradaksina, biksu juga membacakan sutra dan varita sebagai bagian dari upacara. Setelah mengelilingi vihara tiga kali, relik Buddha kemudian biksu bawa kembali ke Altar Dharmasala. BACA JUGA : Tiga Bedeng di Lorong Kedipan Ludes Terbakar "Setelah empat hari meditasi, sekarang kami melaksanakan Pradaksina sebagai simbol perjalanan Buddha dalam menyampaikan ajaran dharma kepada murid dan umat," kata DRS Darwis Hidayat, Pembina Yayasan Budhakirti Palembang, Sabtu (3/6) malam. Menurut Darwis, Hari Waisak adalah momen yang paling penting dalam kehidupan umat Buddha. "Moment penting tersebut terjadi pada pukul 10.41.19. Waktu ini terjadi pada jam, menit, dan detik yang sama, hanya tahunnya yang berbeda. Oleh karena itu, Hari Waisak merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Buddha," jelas Darwis. BACA JUGA : Kamu Harus Tahu, Ini Manfaat Tidur Siang Sehat Tak Lebih dari 30 Menit Ketua Yayasan Budhakirti Palembang, Zewwy Salim, mengungkapkan bahwa perayaan Hari Waisak tahun ini sangat istimewa. Karena tema perayaan Waisak tahun ini adalah "Harmonis Masyarakat Damai Negaranya", yang menjadi harapan semua umat Buddha dalam merayakan Hari Waisak. "Kami berharap agar hubungan antara umat Buddha dan masyarakat semakin harmonis dan damai," tambahnya.