LKPJ 2024: OKU Timur Cetak Pertumbuhan Ekonomi 5,12% dan Turunkan Angka Kemiskinan
LKPJ: Bupati OKU Timur Ir H Lanosin menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungnjawaban (LKPJ), kemarin. FOTO: IST--
OKUT, SUMATERAEKSPRES.ID - Deru pembangunan terus menggema di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Pada Rapat Paripurna Ke-10 DPRD OKU Timur yang digelar Senin (2/6), Bupati Ir H Lanosin MT MM menyampaikan Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2024.
Sebuah catatan penting yang merekam jejak keberhasilan dan tantangan pembangunan daerah sepanjang tahun lalu.
BACA JUGA:Gaji ke-13 ASN OKU Timur Cair Awal Juni 2025, UMKM Ikut Merasakan Dampaknya
BACA JUGA:Kios Pangan Sebiduk Sehaluan Resmi Dibuka, Warga OKU Timur Kini Bisa Belanja Murah dan Sehat
Dengan lugas dan penuh data, Bupati Lanosin menekankan bahwa LKPJ 2024 merupakan cerminan nyata dari pelaksanaan RKPD—sebagai turunan dari RPJMD 2021-2026 dan tetap berpijak pada arah pembangunan jangka panjang RPJPD 2005-2025.
"Alhamdulillah, sepanjang 2024 kita berhasil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Tercatat sebesar 5,12 persen, lebih baik dari tahun sebelumnya yang 5,05 persen," ungkap Enos, sapaan akrabnya.
Kenaikan ini beriringan dengan peningkatan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita yang kini menyentuh angka Rp31,5 juta—naik signifikan Rp2,36 juta dibanding tahun 2023.
Tak hanya itu, indikator demografi dan ketenagakerjaan turut menunjukkan perbaikan. Jumlah penduduk naik menjadi 694.832 jiwa, sementara angka pengangguran berhasil ditekan hingga tinggal 3,45 persen.
Angka kemiskinan juga merosot ke 9,75 persen, menempatkan OKU Timur sebagai salah satu dari tiga kabupaten dengan tingkat kemiskinan terendah di Sumsel.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat tergambar jelas dari naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ke angka 73,64 dan terkendalinya ketimpangan ekonomi dengan Gini Rasio tetap stabil di 0,298.
Dunia pendidikan pun mencatat pencapaian luar biasa. Rata-rata lama sekolah tercatat 106,46 persen, dan harapan lama sekolah menyentuh 101,79 persen.
APK untuk SD/MI mencapai 104,91 persen dan SMP/MTs menyentuh 108,63 persen. Sementara APM masing-masing 94,49 persen dan 81,40 persen.
Kami juga berhasil mencetak SDM unggul, dengan 45 guru resmi menyandang status Guru Penggerak, 60 guru bersertifikat pelatih fisik nasional, dan 5 guru mengikuti pelatihan internasional STEM di University of Singapore," jelas Enos.
Di bidang kesehatan, harapan hidup meningkat menjadi 70,12 tahun. Penurunan angka kematian ibu dan bayi menjadi bukti nyata perbaikan layanan kesehatan dasar.
