Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Harga Ayam di OKU Timur Melonjak Jelang Nataru

HARGA NAIK: Harga ayam potong di Kabupaten OKU Timur mengalami kenaikan cukup signifikan jelang Nataru.- Foto: kholid/sumeks-

OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID-Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga daging ayam melambung tinggi di OKU Timur. Lonjakan harga ini mulai dirasakan sejak beberapa hari terakhir.

Daging ayam yang sepekan lalu masih dijual di kisaran Rp22.000 hingga Rp23.000 per kilogram, kini meroket menjadi Rp35.000 bahkan menembus Rp47.000 per kilogram. Harga tersebut bervariasi, bergantung pada jenis ayam serta ukuran besar-kecilnya.

Kondisi ini membuat pedagang dan pembeli sama-sama mengelus dada. Mbah Gimah, salah satu pedagang ayam di Pasar Martapura, mengaku kenaikan harga kali ini terasa lebih cepat dan signifikan dibanding hari-hari biasa. “Kalau mau Natal dan Tahun Baru memang sudah langganan naik. Tapi sekarang terasa sekali, karena stok dari agen juga berkurang,” kata Mbah Gimah saat ditemui di lapaknya.

Menurutnya, tingginya permintaan jelang akhir tahun menjadi faktor utama. Namun, berkurangnya pasokan di tingkat agen turut memperparah situasi. Ia menyebut, sebagian besar stok ayam kini langsung terserap ke dapur-dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang beroperasi di wilayah tersebut. “Dapur MBG ambil ayam langsung dari agen dalam jumlah besar. Akibatnya, stok di agen cepat habis. Kalau barang sedikit, harga otomatis ikut naik,” ujarnya.

BACA JUGA:Dampak Program MBG Harga Ayam Masih Menjulang Tinggi, Perlu Datangkan Pasokan dari Luar Palembang

BACA JUGA:Sidak ke Pasar, Pedagang Keluhkan Lonjakan Harga Ayam Potong dan Menurunnya Pembeli

Lonjakan harga ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Ayam yang selama ini menjadi lauk favorit dan terjangkau, kini mulai ‘mahal’ bagi sebagian rumah tangga. Siti Aminah (42), warga Martapura, mengaku terpaksa mengurangi jumlah pembelian. Jika biasanya membeli satu kilogram untuk kebutuhan dua hari, kini ia hanya berani membeli setengah kilogram. “Harganya hampir dua kali lipat. Jadi harus benar-benar dihemat,” keluhnya.

Ia berharap, menjelang perayaan besar seperti Natal dan Tahun Baru, pemerintah dapat melakukan pemantauan ketat terhadap stok dan jalur distribusi, agar harga kebutuhan pokok, termasuk daging ayam, tidak terus meroket dan semakin menekan ekonomi rumah tangga masyarakat.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagrin) Kabupaten OKU Timur, Ucup Sobarudin, mengatakan jelang Nataru memang ada sejumlah bahan pokok penting yang mengalami kenaikan harga.

Sejumlah bahan pokok yang harganya fluktuatif dalam sepekan terakhir di antaranya cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih. “Biasa ada kenaikan jelang Nataru. Dari pantauan kami, kenaikan harga mulai 20 persen hingga 25 persen. Misalnya harga cabai rawit pekan lalu berkisar Rp60 ribu, sementara di awal pekan ini hingga Rp75 ribu,” katanya.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Buat Harga Ayam Potong dan Telur Ayam Naik Drastis, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Usai Idul Adha Harga Ayam Meroket Jadi Rp35.000 Pasar Palimo Sepi Mendadak Tak Terduga

Kemudian harga ayam potong memang juga fluktuatif di pekan lalu. Namun kenaikan juga masih terbilang aman. “Ayam potong saat ini sebenarnya stabil. Meski ada kenaikan, itu masih kecil,” katanya.

Guna mengantisipasi lonjakan harga jelang Nataru, pihaknya berencana akan mengadakan sidak pasar bersama pihak Polres. “Rencana kita pekan depan akan sidak pasar. Ini kita ajukan dulu ke bupati,” katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan