Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Aktivis Desak APH Tindak Tegas Perambah Hutan di Muratara

APH Diminta Tindak Tegas Perambah Hutan, Aktivis Ingatkan Ancaman Banjir Akibat Kerusakan Ekologis di Muratara. Foto:Ist--

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID – Gelombang banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera kembali memantik sorotan terhadap kerusakan lingkungan.

Aktivis lingkungan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menegaskan bahwa bencana tersebut bukan semata-mata akibat kondisi alam, melainkan buah dari kerentanan ekologis yang telah dibiarkan menumpuk selama bertahun-tahun.

Aktivis lingkungan, Frengki, menyatakan bahwa tingginya curah hujan akibat anomali cuaca memang menjadi pemicu awal.

Namun skala bencana diperparah oleh kondisi alam yang sudah rusak, sehingga tidak lagi mampu menahan debit air saat hujan deras melanda.

BACA JUGA:PHE Gandeng Wartawan Perluas Wawasan Industri Hulu Migas

BACA JUGA:Wujudkan Keadilan Humanis, Pemkab Muara Enim Resmi Teken MoU Pidana Kerja Sosial

“Banjir besar adalah konsekuensi dari bentang alam yang telah kehilangan daya dukungnya. Yang terjadi bukan hanya hujan deras, tetapi kerusakan ekologis yang sudah kronis,” ujarnya, Jumat (5/12).

Menurut Frengki, situasi serupa sangat mungkin terjadi di Muratara apabila aktivitas perambahan hutan tidak segera dihentikan.

Ia mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk mengambil langkah cepat dan tegas terhadap para pelaku perusakan lingkungan.

“Ini bukan sekadar penegakan hukum. Ini soal keselamatan warga dan keberlanjutan ekosistem. Jangan ada pembiaran lagi,” tegasnya.

BACA JUGA:Perketat Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba Jelang Libur Nataru, Polres Prabumulih Tingkatkan Patroli dan Razia

BACA JUGA:Unsri Perkuat Digitalisasi Desa Gelebak Dalam Lewat Program Smart Youth for Smart Village

Ia menambahkan, penebangan liar memiliki dampak luas yang sangat merugikan. Selain memicu banjir bandang, kerusakan hutan juga meningkatkan risiko erosi dan tanah longsor.

“Kami mendorong kepolisian dan kejaksaan menangkap semua yang terlibat, baik pengusaha, operator lapangan, hingga oknum aparat kehutanan yang diduga membekingi aktivitas ilegal tersebut,” tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan