UM Palembang Kuatkan Peran Dosen Al-Islam Kemuhammadiyahan Lewat Workshop RPS Berbasis OBE
WORKSHOP: Ketua Badan Pembina Harian Dr HM Idris MSi sampaikan sambutan saat pembukaan workshop RPS AIK.-foto: neni/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang menjadi tuan rumah Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) Berbasis Outcome-Based Education (OBE). Workshop dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran.
Kegiatan yang diinisiasi Lembaga Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Kaderisasi UM Palembang itu berlangsung di Aula Gedung KH Faqih Usman Lantai 7 UM Palembang. Diikuti para dosen pengampu mata kuliah AIK UM Palembang dengan agenda penguatan penerapan RPS AIK berbasis OBE.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Rektor IV UM Palembang Dr Suroso PR SAg MPdI, Ketua Badan Pembina Harian Dr HM Idris MSi, Ketua Lembaga AIK dan Kaderisasi Dr Yahya Lc MPdI. Kemudian, narasumber Erie Augusta SPd MPd, Kepala Biro Pengembangan Kurikulum dan Dr Ahmad Syamsudin dari Majelis Dikti PP Muhammadiyah.
Ketua Lembaga AIK dan Kaderisasi Dr Yahya Lc MPd mengatakan, para dosen AIK UM Palembang menjadi penyambung lidah persyarikatan kepada civitas akademika khususnya mahasiswa. "Karena mata kuliah AIK ini menjadi khas khusus yang dimiliki UM Palembang, sehingga ada misi tersendiri dalam menyampaikan dakwah Muhammadiyah melalui AIK,"terangnya.
Dengan UM Palembang saat ini sudah terakreditasi Unggul dan dinobatkan sebagai kampus Muhammadiyah terbaik di Indonesia, visi Muhammadiyah dapat tercapai melalui bidang pendidikan.
Wakil Rektor IV UM Palembang Dr Suroso PR SAg MPdI menuturkan, workshop ini sebagai langkah awal menuju konsolidasi lebih besar.
Lembaga AIK dan Kaderisasi berencana menyusun modul standar berbasis OBE yang dapat digunakan secara seragam oleh semua dosen. Dengan begitu, kualitas pembelajaran AIK tidak lagi bergantung pada gaya masing-masing pengajar, tetapi terarah sesuai capaian yang disepakati.
"RPS berbasis OBE adalah jawaban atas tuntutan pendidikan tinggi yang semakin kompetitif. Dengan OBE pembelajaran AIK tidak berhenti pada teori tetapi harus dikaitkan dengan kehidupan keseharian mahasiswa sehingga mampu menunjukkan sikap, perilaku, dan karya nyata,"terangnya.
Ketua Badan Pembina Harian Dr HM Idris MSi menambahkan, penyamaan persepsi dalam menyampaikan mata kuliah AIK itu sangat penting kepada mahasiswa karena ada target khusus dari persyarikatan.
Dia menekankan pentingnya pendekatan RPS OBE yang juga harus melibatkan juga mahasiswa di akar rumput Ranting Muhammadiyah agar mahasiswa UM Palembang dapat mengetahui secara langsung tugas dan fungsi Muhammadiyah di tengah masyarakat.
“Mahasiswa harus diajak turun ke Ranting-Ranting Muhammadiyah, melihat langsung bagaimana persyarikatan bekerja di akar rumput. Dengan begitu, mereka memahami Muhammadiyah bukan hanya dari buku, tapi juga dari praktik sosialnya,” pungkasnya.
