Sepakat Tambah Partai Koalisi
Siapa bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Prabowo Subianto belum juga diputuskan oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Namun, di mata Partai Gerindra, sosok yang paling berpeluang saat ini adalah Ketua Umum (Ketum) DPP PKB Muhaimin Iskandar. "Sekali lagi, saya harus katakan (Cak Imin) berpeluang, paling peluang jadi cawapresnya Pak Prabowo," kata Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani, Selasa lalu (25/4).
Muzani, menjelasakan sebagaimana disepakati dalam rapimnas Gerindra di Sentul, Bogor, pada Agustus 2022 lalu, kedua partai menyepakati kerja sama di bawah naungan KKIR. Dari sisi perolehan kursi, Gerindra dan PKB sudah memenuhi batas minimal 20 persen ambang batas pencalonan. "Gerindra dan PKB cukup untuk melaju dalam pilpres," tegasnya.
Karena itu kata dia, wajar jika peluang terbesar saat ini adalah PKB untuk cawapres. Namun, Muzani menyebut Gerindra dan PKB belum mencapai kesepakatan tentang capres dan cawapres yang akan diusung. Yang jelas, pada poin keempat kesepakatan di piagam KKIR, keputusan soal capres menjadi hak mutlak kedua Ketum. ’’Semua akan diputuskan oleh orang yang bernama Prabowo dan Abdul Muhaimin,’’ tuturnya.
Dengan waktu pendaftaran yang masih lima bulan lagi kata dia, ada cukup waktu untuk mencari momentum yang tepat. Gerindra dan PKB juga masih berupaya menambah amunisi koalisi. ’’Pak Prabowo dan Cak Imin setuju koalisi harus diperbesar,’’ ujarnya.(jp/don)