Evakuasi 37 Mahasiswa Sumsel dari Sudan ke Jeddah
*Sempat Putus Kontak, Jaringan Internet Dimatikan
PALEMBANG – Sudan memanas. Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan, lebih dari 400 warga sipil tewas. Terjebak dalam perang saudara meletus 15 April 2023, antara angkatan bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter pasukan dukungan cepat (RSF).
Internet di ibu kota Khartoum, mati sejak Minggu malam (23/4). Persediaan makanan dan minuman semakin menipis.Membuat puluhan ribu orang mulai mengungsi, warga Sudan dan pendatang. Dari ribuan warga negara Indonesia (WNI) di Sudan, setidaknya ada 37 warga Sumsel.
Mereka para mahasiswa yang menuntut ilmu di sana. Kurang lebih ada sembilan orang dari Institut Agama Islam Alquran Al Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya. “Empat hari terakhir, ekskalasi perang di Sudan bertambah parah,” ungkap Kepala Biro Kaderisasi, Beasiswa & Kerjasama Pendidikan Al-Ittifaqiah, Eko Adi Sutrisno, kepada Sumatera Ekspres, kemarin.
Komunikasi dengan dunia luar cukup sulit. Dilarang ambil foto, selain itu internet juga sudah dimatikan. Suara ledakan dan tembakan semakin sering terdengar di wilayah ibu kota tersebut. Sangat membahayakan warga sipil. BACA JUGA : Burung Hantu dari Sudut Pandang Islam
"Yang jelas, anak-anak kami, sejak saat terjadi tragedi pada 15 April itu, langsung merapatkan barisan. Berlanjut melakukan koordinasi dengan KBRI Khartoum, Sudan," terangnya. Seluruh mahasiswa perempuan, berkumpul dalam aula kampus IUA (Internasional University of Africa).
Sedangkan mahasiawa yang laki-laki, berhimpun di rumah senior alumni Al-Ittifaqiah yang sedang kuliah S2 di Sudan. “Sepanjang pagi dan siang pun mereka tidak berani sembarangan ke luar. Kecuali hanya untuk memenuhi kebutuhan dan berkoordinasi dengan KBRI dan ikatan kekeluargaan mahasiswa," katanya.
Sebab, kondisinya memang sangat mencekam. Terutama sore hingga malam hari. Bahkan saat sahur, mahasiswa asal Sumsel itu menceritakan mereka sering mendengar suara berbalas tembakan, dan ledakan bom. “Kalau mahasiswi, semuanya tidak ada yang keluar dari aula,” tegasnya.