Rumah Pintar KBA Jorong Tabek Jadi Laboratorium Ekonomi Sirkular di Talang Babungo

Reporter: Ardila |

Editor: Regita |

Kamis , 14 Aug 2025 - 22:50

Rumah Pintar KBA Jorong Tabek di Talang Babungo menjadi pusat ekonomi sirkular, produksi gula semut, bank sampah, dan pemberdayaan warga.-IST-

SUMATERAEKSPRES.ID-Talang Babungo, Solok – Rumah Pintar di Kampung Berseri Astra (KBA) Jorong Tabek, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, kini bertransformasi menjadi pusat laboratorium ekonomi sirkular.

Dari rumah panggung berukuran 4x20 meter yang dibangun secara gotong royong pada 2019 ini, lahir beragam inisiatif pengelolaan sumber daya alam berbasis ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Konsep ekonomi sirkular di KBA Jorong Tabek terintegrasi melalui rantai produksi gula semut berbahan baku nira pohon enau.

Limbah produksinya diolah menjadi pakan maggot, yang selanjutnya digunakan untuk pakan ikan di Kolam Ikan KBA.

Sementara itu, sampah nonorganik seperti botol plastik dan kemasan makanan dikelola lewat bank sampah, di mana kontribusi warga dicatat sebagai tabungan dan dapat diuangkan kapan saja.

Rumah Pintar ini berfungsi sebagai perpustakaan budaya, ruang diskusi ekonomi kerakyatan, pusat berkumpulnya 90 pelaku usaha lokal, hingga pusat informasi bagi wisatawan yang ingin menginap di 45 homestay setempat.

Selain menjadi pusat edukasi, kawasan ini juga memiliki Rumah Produksi Gula Semut Aren yang dikelola 20 kepala keluarga, dengan produksi optimal mencapai 1.500 kilogram per bulan.

Keunggulan gula semut Jorong Tabek terletak pada bahan bakunya yang berasal dari ketinggian di atas 1.500 mdpl, menghasilkan kadar gula tinggi dengan tekstur halus.

Sejak 2021, pengelolaan maggot dan bank sampah turut berjalan, menciptakan ekosistem ekonomi sirkular yang menopang sektor perikanan dan kegiatan wisata.

Kolam Ikan KBA, yang dikelola dengan sistem biaya masuk, mampu menghasilkan pendapatan bersih sekitar Rp5 juta per bulan untuk membantu kebutuhan pendidikan dan kesehatan warga kurang mampu.

rumah pintar kba jorong tabek jadi laboratorium ekonomi sirkular di talang babungo                            sumateraekspres.id-talang babungo, solok – rumah pintar di kampung berseri astra (kba) jorong tabek, kecamatan hiliran gumanti, kabupaten solok, kini bertransformasi menjadi pusat laboratorium ekonomi sirkular.
dari rumah panggung berukuran 4x20 meter yang dibangun secara gotong royong pada 2019 ini, lahir beragam inisiatif pengelolaan sumber daya alam berbasis ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
konsep ekonomi sirkular di kba jorong tabek terintegrasi melalui rantai produksi gula semut berbahan baku nira pohon enau.
limbah produksinya diolah menjadi pakan maggot, yang selanjutnya digunakan untuk pakan ikan di kolam ikan kba.
baca juga:ketua tp pkk kabupaten oki minta rumah pintar bende seguguk diaktifkan
baca juga:aksi bersih sungai musi: 922,5 kg sampah dikumpulkan, palembang gencarkan bank sampah lewat #pilahdarisekarang
sementara itu, sampah nonorganik seperti botol plastik dan kemasan makanan dikelola lewat bank sampah, di mana kontribusi warga dicatat sebagai tabungan dan dapat diuangkan kapan saja.
rumah pintar ini berfungsi sebagai perpustakaan budaya, ruang diskusi ekonomi kerakyatan, pusat berkumpulnya 90 pelaku usaha lokal, hingga pusat informasi bagi wisatawan yang ingin menginap di 45 homestay setempat.
selain menjadi pusat edukasi, kawasan ini juga memiliki rumah produksi gula semut aren yang dikelola 20 kepala keluarga, dengan produksi optimal mencapai 1.500 kilogram per bulan.
keunggulan gula semut jorong tabek terletak pada bahan bakunya yang berasal dari ketinggian di atas 1.500 mdpl, menghasilkan kadar gula tinggi dengan tekstur halus.
baca juga:kelola sampah dari rumah tangga, optimalkan peran bank sampah
baca juga:pertamina gandeng bank sampah sumsel, dorong ekonomi sirkular berbasis lingkungan
sejak 2021, pengelolaan maggot dan bank sampah turut berjalan, menciptakan ekosistem ekonomi sirkular yang menopang sektor perikanan dan kegiatan wisata.
kolam ikan kba, yang dikelola dengan sistem biaya masuk, mampu menghasilkan pendapatan bersih sekitar rp5 juta per bulan untuk membantu kebutuhan pendidikan dan kesehatan warga kurang mampu.
dampak positif dari inisiatif ini terasa signifikan. kba jorong tabek kini berkembang dari daerah terisolir menjadi desa wisata budaya-edukasi yang terbuka bagi wisatawan, memperkuat perekonomian warga, serta mendanai beasiswa bagi 20 pelajar berprestasi hingga ke jepang.