SUMATERAKSRES.ID – Dominasi perguruan tinggi negeri (PTN) dalam kancah pendidikan tinggi global ternyata tak menghalangi sejumlah kampus swasta di Indonesia untuk unjuk gigi.

Teranyar, lima perguruan tinggi swasta (PTS) berhasil menembus pemeringkatan dunia versi QS World University Rankings (QS WUR) dan Webometrics edisi Agustus 2025.

Pencapaian ini sekaligus memperkuat posisi PTS sebagai aktor penting dalam pengembangan pendidikan tinggi nasional dan internasional.

BACA JUGA:Kawasaki KLX300R 2025: Harga Turun, Petualangan Makin Gahar!

BACA JUGA:KUR BRI 2025: Pinjaman Hingga Rp100 Juta Tanpa Agunan untuk UMKM, Ini Simulasi Cicilannya

Berikut deretan kampus swasta Indonesia yang masuk peringkat dunia:

1. Bina Nusantara University (BINUS)
   Sebagai pelopor pendidikan berbasis teknologi dan inovasi, BINUS konsisten mempertahankan reputasi internasionalnya. Kampus ini menjadi salah satu PTS yang paling banyak diperhitungkan secara global.

2. Telkom University
   Berbasis di Bandung, Telkom University berhasil menembus berbagai peringkat dunia berkat penguatan riset dan kolaborasi industri. Kampus ini telah menjelma menjadi pusat unggulan teknologi dan kewirausahaan.

3. Universitas Islam Indonesia (UII)
   UII menorehkan prestasi gemilang dengan masuk dalam daftar kampus swasta terbaik dunia. Capaian ini didorong oleh program internasionalisasi dan penguatan kapasitas akademik secara berkelanjutan.

4. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
   Kampus yang dikenal aktif dalam program pertukaran pelajar dan penelitian internasional ini berhasil mencuri perhatian lembaga pemeringkat global, membuktikan kualitas pendidikan swasta di luar Jawa Barat dan DKI Jakarta.

5. Universitas Kristen Petra
   Berbasis di Surabaya, Universitas Kristen Petra menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan lulusan berdaya saing global. Reputasi internasionalnya kian kokoh lewat kontribusi akademik dan publikasi bereputasi.

Pencapaian ini menjadi sinyal kuat bahwa kampus swasta di Indonesia mampu bersaing secara global. Tidak hanya dari sisi infrastruktur, namun juga dari kualitas riset, publikasi ilmiah, hingga jejaring internasional.