Kesalehan Sosial Akan Mendatangkan Rahmat Allah SWT
Oleh: Dr. H. Syarif Husain, S.Ag M.Si, Dosen/Widyaiswara BDK Palembang-foto: ist-
SUMATERAEKSPRES.ID - Agama Islam sebagai agama samawi terakhir yang diturunkan oleh Allah Swt di atas bumi ini merupakan agama yang diperuntukkan bagi segenap makhluk. Merupakan rahmat bagi sekalian alam tanpa terkecuali dan tanpa untuk suatu golongan apapun.
Konsekuensi logisnya, Islam merupakan kabar gembira dari Sang Maha Khaliq untuk para hamba-Nya. Istilah populis di masyarakat Islam rahmatan lil alamin.
Kabar gembira dari langit (ghaib) tersebut disampaikan kepada makhluk pilihannya, rasul akhir zaman, uswah bagi kita semua yakni Nabi Muhammad Saw. Sebagai pembawa berita gembira tersebut, Rasulullah Saw juga membawa peringatan yang harus diperhatikan oleh kita semua. Hal itu sebagai penyeimbang dalam menerima, mempersiapkan dan mengamalkan realisasi dari berita gembira tersebut.
Hal ini sebagaimana dijelaskan Allah dalam kalam suci-Nya surat Saba’ ayat ke-28 yang artinya: ‘Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui’.
Rasulullah juga pembawa kemaslahatan yang komprehensif bersama alam sekitar beserta makhluk-makhluknya. Nabi Muhammad Saw diutus bukan hanya untuk mengatur tata cara hubungan antara Allah Swt sebagai Sang Maha Pencipta dengan hamba-Nya yang lebih menekankan dan mengaplikasikan nilai-nilai keshalehan pribadi saja. Tapi juga mengatur tata cara hubungan antara sesama manusia dan makhluk lain sebagai wujud kesalehan sosial.
BACA JUGA:Perjuangan Rahmat Pekerja Migran: Lebaran di Qatar Tanpa Libur, Usai Salat Ied Langsung Kerja
BACA JUGA: Tergiur Upah Rp100 Ribu dan Nyicip Sabu, Rahmat Jadi Penjual Sabu, Ini Nasibnya
Karena itu, janganlah di antara kaum muslimin hanya memikirkan ibadah mahdhah, ibadah ritual yang menghubungkan manusia dengan Sang Khaliq saja. Namun kita dan kaum muslimin seluruhnya dituntut pula untuk memperhatikan lingkungan sekitar, dengan tidak membeda-bedakan suku, ras, agama dan antar golongan.
Dalam rangka memelihara hubungan baik kepada sesama, perlu adanya usaha-usaha peningkatan sumber daya manusia sebagai usaha untuk meningkatkan keshalehan soaial. Rasulullah Saw mendakwahkan Islam sebagai pembawa kado kebahagiaan dan menggembirakan bagi umat manusia dan seluruh alam.
Umat Islam jangan terjebak dalam kungkungan ghibah, terpapar ektremisme, terjebak dalam bughot (senang mencaci maki) dan bahkan senang menuduh orang lain sesat, bid’ah serta takfiri. Tampillah menjadi umat yang senantiasa menampilkan kesejukan, santun, pengasih dan penyayang diantara sesama, munculkanlah sifat-sifat Allah Swt di atas muka bumi ini.
Sebarkanlah kepada sesama, bahkan makna penyayang kepada binatang sekalipun. Sehingga keshalehan sosial terus kita pupuk, insyaAllah akan menjadi penyebab datangnya kasih sayang Allah Swt kepada kita.
Betapa agung dan mulianya ajaran Islam, apabila kita mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata sehari-hari, dengan menanamkan sifat dan kasih sayang kepada sesama, bahkan kepada makhluk lain seperti binatang. Pasti, sekali lagi, sifat tersebut akan menjadi penyebab hadirnya rahmat dan kasih sayang Allah Swt kepada kita.
BACA JUGA:Mandi Air Hujan, Cara Menikmati Berkah dan Rahmat Allah SWT
BACA JUGA:Tayamum, Rahmat Allah untuk Umat Islam yang Tidak Menemukan Air untuk Berwudhu
