Warga Binaan Lapas Narkotika Muara Beliti Diberdayakan Lewat Pelatihan Menjahit Bersertifikat
Dalam upaya membekali warga binaan dengan keterampilan yang bernilai ekonomi, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Lubuklinggau menggelar pelatihan menjahit bersertifikat, Selasa (29/7).-Foto: IST-
MUSI RAWAS, SUMATERAEKPRES.ID – Dalam upaya membekali warga binaan dengan keterampilan yang bernilai ekonomi, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Lubuklinggau menggelar pelatihan menjahit bersertifikat, Selasa (29/7).
Pelatihan ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian yang terus dikembangkan di lingkungan pemasyarakatan.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kalapas Ronald Heru Praptama, A.Md.IP., S.H., M.H., bersama jajaran struktural, serta dihadiri oleh Kepala BLK Kota Lubuklinggau, Toto Harianto.
Sinergi antarinstansi ini diharapkan mampu memberikan harapan baru bagi warga binaan dalam menata masa depan.
BACA JUGA:Pemkab OKI Tindak Lanjut Aksi Warga Pedamaran Terkait Penutupan Parit Gajah oleh PT Martimbang Jaya
BACA JUGA:Bhayangkari Polda Sumsel Curi Perhatian di Bazar Nasional, Kapolri Puji Semangat Kemandirian Ekonomi
Menurut Kalapas Ronald, pelatihan keterampilan seperti menjahit sangat penting dalam membentuk pribadi mandiri dan produktif.
Ia menegaskan bahwa bekal kemampuan teknis dengan pengakuan resmi berupa sertifikat akan sangat membantu warga binaan saat kembali ke masyarakat.
“Kami ingin warga binaan tidak hanya selesai menjalani hukuman, tapi juga siap menghadapi kehidupan dengan keterampilan yang bisa digunakan untuk membangun usaha sendiri,” ujarnya.
BACA JUGA:Genesis GV80 2026 Hadir Lebih Gagah, Mewah, dan Canggih dengan Harga Mulai Rp950 Jutaan, Ni
BACA JUGA:Warga Sumsel Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Rabu 30 Juli 2025, Potensi Hujan Petir Sore-Malam
Senada dengan itu, Kepala BLK Toto Harianto menambahkan bahwa pelatihan ini dirancang untuk lebih dari sekadar pembelajaran teknis. Ia berharap peserta mampu menumbuhkan semangat wirausaha serta produktivitas yang berkelanjutan.
Selama sepekan, 20 warga binaan yang telah lolos seleksi akan mengikuti pelatihan intensif mencakup teori dasar, praktik menjahit, hingga pembuatan produk. Di akhir pelatihan, mereka akan menerima sertifikat resmi dari BLK sebagai bukti kompetensi.
Program ini menjadi cerminan nyata komitmen Lapas Narkotika Muara Beliti dalam mendukung reintegrasi sosial warga binaan melalui pendekatan pembinaan yang humanis dan berorientasi masa depan.
