PALEMBANG – Pemprov Sumsel resmi menutup Safari Ramadan ditandai dengan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba azan bertemakan "Semarak Ramdhan Alunan Adzan Sriwijaya".

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, kegiatan ini dapat memantik semangat pemuda agar azdan dapat menjadi syiar agama. "Merdunya suara adzan tidak tinggi rendah. Tapi kemahiran muazin dengan benar mulai dari intonasi dan lafal sehingga menarik Jemaah untuk salat," katanya.

Menurutnya, azan yang baik dan merdu ini mampu menenangkan bukan menganggu. Seorang muazin harus naik ke atas menara atau tempat tinggi agar menghasilkan suara bagus. "Kita berharap lahir mereka yang mampu mengumandangkan azan dengan baik , ulas dia.

Deru mengatakan, kegiatan diinisiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Sumsel ini menjadi ujung tombak agar hubungan media menjadi lebih baik dan mampu bekerja sama serta mendukung pemerintah dalam menyiarkan program Pemprov.

"Semoga kerjasama dan harmonisasi antara media dan Pemprov terus terjaga," papar dia. Dikatakanya, objek pemerintahan itu harus jelas. Mengingat pembagian pemerintah luas. Ada pemerintah pusat, Kota, provinsi, hingga desa. Nah pembagian ini harus jelas. Jangan digeneralisasi dalam pemberitaan.

Herman Deru mencontohkan saat kunjungan ke jalan tol, maka ada disini ada peran pemerintah pusat dan daerah. "Disini tanggung jawab berbeda tidak bisa di general karena punya tufoksi masing- masing," tuturnya.

Ia mengatakan ketika terjadi rusak jalan maka balik lagi ke daerah atau tanggung jawab masing masing.  "Saat jalan rusak maka harus pula jelas jangan saling serang atau menyalahkan. Dipelajari dan teliti dulu. Disini pemberitaan pun harus seimbang," papar dia.

Dalam kesempatan itu, juara pertama lomba adzan diraih Muhamad Ihsan, runner up Muhamad Nadzan Dzul dan juara ketiga, Muhamad Raffa. Disusul juara harapan pertama diraih Andika, juara harapan dua, Ahmad Windra Apriliansyah dan juara harapan tiga, Ahmad Khairul Adani serta juara Favorit M Abdal Wazai Asafahri. (yun)