CRV Pelat BG Tabrak Truk Boks, 3 Tewas

Mobil Asal Sumsel, Laka di Tol Semarang-Solo

JAWA TENGAH - Dua tabrakan maut dengan 11 korban jiwa, terjadi di jalur tol Semarang-Solo, ruas Salatiga-Boyolali. Di Km 487+600, Jumat (14/4), sekitar pukul 04.00 WIB, 8 orang tewas dalam tabrakan beruntun akibat truk trailer bermuatan besi remnya blong.

Sabtu (15/4), sekitar pukul 14.34 WIB, giliran terjadi di jalur A tol Semarang-Solo, Km 472+800. Wilayah Desa Ngampon, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Mobil Honda CR-V warna abu-abu methalik pelat nopol BG 1963 OG menabrak bagian belakang truk boks Isuzu nopol B 9595 KXR.

Tiga dari empat pengendara mobil CRV berplat nopol asal Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), itu meninggal dunia. "Iya betul. Kecelakaan ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan satu luka ringan," kata Kasat Lantas Polres Boyolali AKP M Herdi Pratama, sore kemarin. Pengendara CRV disebutnya beralamat Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat

Pengemudi CRV, Ir Supriyono (58), berprofesi PNS. Dua lagi yang meninggal dunia, yaitu Ir Sugihartatik (52), dan Nuzulul Rahmat Fauzi Haryono (21). Diduga istri dan anaknya. Semuanya beralamat KTP Cluster Heloconia Extention Blok HP 6/42, RT 02/19, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. BACA JUGA : Catat, Ini Tanggal Pengumuman TO dan Cara Mengecek Hasilnya

Ketiga jasad itu dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali. Sedangkan korban yang luka ringan, masih dicari identitasnya. Ketiga korban tewas itu mengalami luka di kepala, karena hampir separuh mobil ringsek masuk ke buntut truk yang disopiri Samlawi (53), warga Bekasi.

Herdi menjelaskan, mobil Honda CR-V melaju dari arah barat ke timur atau dari Semarang menuju Solo. Lalu hilang kendali, menyeruduk belakang truk boks yang berjalan di lajur 1. “Kondisi cukup cerah dan terang. Sopir mobil CRV diduga dalam keadaan mengantuk, sehingga langsung masuk ke kolong truk," duga Herdi.

Sementara pengemudi truk boks, tidak mengalami luka. Herdi menambahkan, tol Semarang-Solo wilayah Boyolali termasuk area rawan kecelakaan atau blank spot.  "Mengapa sering terjadi laka lantas di Boyolali? Karena area lelah. Boyolali tempat batas lelah pengendara, sehingga ada rest area untuk istirahat. Dan mengapa mereka tidak menggunakan tempat istirahat itu dan tetap memaksakan terus berjalan," ulasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan