PALEMBANG - Sebagai perwujudan dari menghormati leluhur dan orangtuanya yang telah meninggal, ratusam umat Budha yang berada di bawah naungan Majelis Budhayana Indonesia (MBI) menggelar perayaan Cheng Beng dan dipusatkan di Pusdiklat Budhayana Sriwijaya (PBS) Palembang, belum lama ini.

"Perayaan ini bentuk kewajiban anak kepada leluhur dan orangtua. Baik mereka yang masih hidup ataupun meninggal dunia, hingga kita meninggal semua ini masih tetap melekat,” Ketua PBS Palembang, Sujarwoto.

Selain melafalkan sutera dan varita, ratusan umat yang hadir juga lakukan derma dan melimpahkan jasa ataupun amal untuk leluhur, orangtua dan juga kerabat yang meninggal tersebut.

“Setiap kebaikan dan jasa serta pahala yang didapat anak tersebut akan dilimpahkan untuk para leluhur dan kedua orangtua mereka ini. Diharapkan, hal tersebut juga menjadi karma baik bagi anak-anak tersebut di masa mendatang,” tuturnya yang diamini Ketua Panitia Waisak 2023, Joni.

Pembina Yayasan Teratai Budhayana, Sukartek mengungkapkan, sekarang ini menjadi momen bagi umat untuk bisa lebih berbakti kepada leluhur dan orangtua tersebut.

"Ini menjadi waktu yang tepat atas kita untuk berbuat baik ke leluhur dan orangtua yang sudah meninggal. Hal ini, kewajiban kita sebagai anak pada orangtua tidak akan pernah berakhir, meskipun kedua orangtua kita sudah meninggal,” jelasnya.

Bahkan kewajiban berbakti tersebut akan terus melekat hingga meninggal dunia. “Untuk itu, momen Cheng Beng ini menjadi waktu yang tepat bagi kita berbuat baik dan berbakti kepada orangtua dan leluhur tersebut," tandasnya diamini Wakil Ketua WBI Sumsel, Nelly Chandra. (afi)