Mampu Penuhi Kebutuhan Keluarga
Mampu Hasilkan 6 kg per Tanaman
INDRALAYA - Perkembangan tanaman terong kenari batik bulat milik Zainudin (45) tumbuh sangat subur. Hampir setiap hari bunga-bunga bakal buah terong bermunculan. Produksi setiap panen pun terus meningkat. Batang pohonnya besar, berdaun lebar dan dipenuhi buah.
Lahannya berlokasi di Desa Tanjung Pering, Indralaya Indah, Ogan Ilir. "Alhamdulillah barusan kita panen dapat 600 kg, langsung diborong pengepul di kebun," ungkapnya.
Jumlah panen kali ini termasuk yang paling banyak. Dibanding sebelumnya yang sudah sekitar 12 kali petik panen terong. Seiring berjalannya waktu, pertambahan jumlah hasil panen terus meningkat. Harga jualnya juga cukup bagus di harga sekitar Rp5.000 per kg beli langsung di kebun. Terong jenis ini biasa dikonsumsi langsung sebagai lalapan. Bisa juga diolah dalam berbagai masakan.
Diakuinya, modal yang dihabiskannya dalam memulai budidaya terong tersebut tergolong lumayan. Terhitung untung pembelian mulsa, selang drip, bibit, pupuk dan penyemprotan hama diperkirakan merogoh kocek mencapai Rp12 juta. Biaya tersebut diperlukan untuk menanam 3.000 barang terong di lahan seluas 3.125 m². "Alhamdulillah, dengan bertanam terong ini sudah bisa membantu ekonomi keluarga. Bahkan membantu menyekolahkan anak hingga jenjang kuliah," ungkapnya.
Meskipun begitu, memang perlu ketekunan dan kesungguhan dalam merawat tanaman terong. Sampai dapat berbuah dengan maksimal. Waktu terong mulai belajar berbuah adalah sekitar 30 hari setelah tanam.
Lalu, secara bertahap hasil panen dapat terus bertambah, hingga beberapa bulan ke depan. "Setiap empat hari sekali bisa panen, jadi kita cepat dapat uang kalau memang sudah rajin berbuah. Tinggal dijaga jangan sampai terong ini diserang hama atau penyakit," ungkapnya.
Jika tanaman terong dapat dirawat dengan baik, panen buah dapat terus dilakukan hingga usia 6 bulan. ‘’Produksi buah terong per pohon maksimal mencapai 10 kg per tanaman,’’ katanya. (dik/)