Program PSPP, Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi dan Khusus di Indonesia
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) baru saja meluncurkan Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP),-Foto: Kemendikdasmen-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) baru saja meluncurkan Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP), sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan khusus di Indonesia.
Dengan fokus utama pada lebih dari 750 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 150 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tersebar di seluruh negeri, program ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap kualitas pembelajaran.
Tatang Muttaqin, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, menyatakan bahwa program PSPP ini dirancang untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMK dan SLB.
Ia menambahkan, "Program ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang lebih berkualitas, menghasilkan lulusan pendidikan vokasi yang terampil, mandiri, dan memiliki daya saing tinggi."
BACA JUGA:Kemendikdasmen Percepat Pencairan TPG Triwulan 2, Catat Waktunya!
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Salah satu aspek menarik dari program ini adalah melibatkan partisipasi masyarakat lokal, seperti tukang bangunan, untuk membantu proses perbaikan infrastruktur sekolah.
Kiman, seorang tukang bangunan setempat, berbagi pengalamannya, "Kami merasa memiliki sekolah ini karena kami ikut berkontribusi dalam pembangunannya. Selain itu, pekerjaan ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi kami." Hal ini turut memperkuat ekonomi lokal sambil mendukung pembangunan pendidikan.
BACA JUGA:Aturan Baru Terbit! Cek Panduan Lengkap Penyaluran TPG dari Kemendikdasmen
BACA JUGA: Kemendikdasmen Luncurkan Program Tunjangan ASN Guru Daerah Langsung ke Rekening Guru
Manfaat untuk Pendidikan Khusus dan Vokasi
Program PSPP juga menjanjikan peningkatan kualitas bagi pendidikan di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan SLB.
Aar Apriani, Kepala PKBM Al-Firdaus, menyatakan bahwa program ini akan membawa banyak manfaat untuk warga belajar di PKBM, khususnya dalam meningkatkan fasilitas pembelajaran yang ada.
"Saat ini, ruangan belajar kami sangat terbatas, hanya ada dua kelas. Kami berharap perbaikan ruang belajar ini dapat memberikan ruang yang lebih baik bagi siswa kami," ujarnya.
Di sisi lain, Ninik Basri Martini, Kepala SLB Negeri Slawi, menyambut baik adanya perbaikan ruang kelas yang lebih sesuai untuk kebutuhan siswa tunarungu dan tunagrahita.
