Kemendikdasmen Luncurkan Program Tunjangan ASN Guru Daerah Langsung ke Rekening Guru

Reporter: Dody Suryawan |

Editor: Irwansyah |

Kamis , 13 Mar 2025 - 20:41

Percepat kesejahteraan guru, Kemendikdasmen resmikan program penyaluran tunjangan ASN langsung ke rekening guru. Dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto untuk peningkatan layanan publik yang lebih efisien! Foto:Dody Suryawan/Sumateraekspres.id--

Jakarta, SUMATERAEKSPRES.ID – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan program percepatan penyaluran tunjangan bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) di daerah.

Tunjangan ini kini akan langsung ditransfer ke rekening pribadi masing-masing guru, yang sebelumnya harus melalui sejumlah tahapan birokrasi.

Peluncuran program ini dilakukan bersama Presiden Prabowo Subianto, di Jakarta, yang menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para pengajar di seluruh Indonesia.

Dalam acara tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menjelaskan bahwa percepatan penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru ini merupakan bentuk nyata dari kebijakan Presiden untuk mempermudah birokrasi dan mempercepat layanan publik.

Mu’ti menegaskan bahwa kebijakan ini akan menghindari prosedur yang berbelit-belit, serta menjadikan proses pembayaran lebih cepat, tepat, dan efisien.

Sejak tahun 2010 hingga 2024, proses penyaluran tunjangan bagi guru melalui rekening pemerintah daerah membutuhkan waktu yang lama. Sebagian besar transfer hanya dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Hal ini seringkali menyebabkan keterlambatan yang berdampak pada kesejahteraan para guru di beberapa daerah.

BACA JUGA:Evaluasi Jalur Mudik di Sumsel

Bahkan, beberapa daerah menghadapi masalah dalam melakukan transfer tunjangan tepat waktu karena adanya kebijakan penyaluran yang kurang efisien.

Program baru ini dianggap sebagai terobosan yang akan menjawab keluhan masyarakat, khususnya para guru yang sering kali merasa terabaikan.

Menteri Mu’ti menekankan bahwa pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat dan berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan publik, termasuk dalam hal tunjangan untuk guru.

kemendikdasmen luncurkan program tunjangan asn guru daerah langsung ke rekening guru                            jakarta, sumateraekspres.id – kementerian pendidikan dasar dan menengah (kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan program percepatan penyaluran tunjangan bagi asn (aparatur sipil negara) di daerah.
tunjangan ini kini akan langsung ditransfer ke rekening pribadi masing-masing guru, yang sebelumnya harus melalui sejumlah tahapan birokrasi. 
peluncuran program ini dilakukan bersama presiden prabowo subianto, di jakarta, yang menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para pengajar di seluruh indonesia.
dalam acara tersebut, menteri pendidikan dasar dan menengah (mendikdasmen), abdul mu'ti, menjelaskan bahwa percepatan penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru ini merupakan bentuk nyata dari kebijakan presiden untuk mempermudah birokrasi dan mempercepat layanan publik. 
baca juga:pertamina patra niaga dukung penegakan hukum terkait dugaan pengoplosan bbm di prabumulih
baca juga:tni komitmen tingkatkan kesejahteraan petani, lanosin dampingi ksad tinjau 276 hektar lahan ketahanan pangan
mu’ti menegaskan bahwa kebijakan ini akan menghindari prosedur yang berbelit-belit, serta menjadikan proses pembayaran lebih cepat, tepat, dan efisien.
sejak tahun 2010 hingga 2024, proses penyaluran tunjangan bagi guru melalui rekening pemerintah daerah membutuhkan waktu yang lama. sebagian besar transfer hanya dilakukan setiap tiga bulan sekali.
hal ini seringkali menyebabkan keterlambatan yang berdampak pada kesejahteraan para guru di beberapa daerah. 
baca juga:evaluasi jalur mudik di sumsel
baca juga:unit pidsus polres oku tangkap tersangka pengecor bbm solar subsidi
bahkan, beberapa daerah menghadapi masalah dalam melakukan transfer tunjangan tepat waktu karena adanya kebijakan penyaluran yang kurang efisien.
program baru ini dianggap sebagai terobosan yang akan menjawab keluhan masyarakat, khususnya para guru yang sering kali merasa terabaikan. 
menteri mu’ti menekankan bahwa pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat dan berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan publik, termasuk dalam hal tunjangan untuk guru.
berdasarkan data terbaru, tunjangan yang diterima oleh guru asn adalah sebesar rp1.476.964, sementara guru non-asn menerima tunjangan langsung sebesar rp392.802. 
baca juga:lahan tani terdampak banjir 1,3 persen, bencana hidrometeorologi diklaim tak berpengaruh
baca juga:muba sabet penghargaan terbaik pelayanan publik ombudsman
proses ini dilakukan setelah kementerian memastikan bahwa semua data dan nomor rekening yang dimiliki sudah terverifikasi dengan baik.
jika semua data valid, maka proses transfer langsung ini akan dilakukan setiap bulan, dimulai pada bulan maret 2025, sehingga guru bisa merayakan idul fitri dengan lebih sejahtera.
kemendikdasmen bertugas melakukan verifikasi dan validasi data untuk memastikan kelancaran penyaluran tunjangan langsung ke rekening masing-masing guru.
mu'ti juga menyampaikan apresiasi kepada tiga kabupaten yang berhasil melengkapi verifikasi data dengan cepat, yaitu kabupaten purbalingga, kabupaten temanggung, dan kabupaten kudus.
baca juga:lahan tani terdampak banjir 1,3 persen, bencana hidrometeorologi diklaim tak berpengaruh
baca juga:muba sabet penghargaan terbaik pelayanan publik ombudsman
dengan peluncuran program ini, diharapkan kesejahteraan para guru akan meningkat, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap kualitas pendidikan di indonesia. 
mu'ti berharap para guru dapat terus bekerja dengan penuh semangat dan dedikasi untuk mencerdaskan anak bangsa, serta memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan pendidikan di tanah air.
baca juga:suzuki catatkan pertumbuhan penjualan ritel positif 12% di februari 2025
baca juga:minta percepatan rumah rusak terdampak bencana
sebagai langkah awal yang penting, pemerintah berharap agar penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru dapat memberikan dampak positif tidak hanya untuk kesejahteraan mereka, tetapi juga untuk memperbaiki sistem birokrasi di dalam dunia pendidikan. program ini diharapkan bisa menjadi model untuk pelayanan publik lainnya.