Tugas Berat
LISBON- Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi punya tugas berat saat timnya mengunjungi markas Benfica pada leg pertama babak delapan besar Liga Champions di di Estadio da Luz, dini hari (12/4) nanti.
Itu karena, il Nerazzurri miliki sejarah pertemuan yang bagus dengan Benfica. Di empat pertemuan terdahulu kedua klub, Inter tidak terkalahkan. Usai menang 1-0 di final Liga Champions 1965, mereka imbang di leg pertama babak 16 besar UEFA Cup 2003/2004 lalu menang 4-3 pada leg kedua.
Setelah itu, pada pertemuan terakhir kedua klub, Inter menekuk Benfica dengan skor 5-4 dalam adu penalti di Eusébio Cup 2008 yang juga berlangsung Estádio da Luz.
Head to head yang bagus itu akan menjadi beban tersendiri bagi Inzaghi dan pasukannya. Sebab, mereka datang ke Portugal dengan modal yang sangat buruk.
Sejak mengalahkan Lecce dengan skor 2-0 di Giuseppe Meazza, awal Maret lalu, Nerazzurri, julukan Inter Milan sudah melewatkan enam pertandingan tanpa kemenangan. Mereka kalah tiga kali dan imbang tiga kali termasuk seri 1-1 melawan Salernitana di Serie A pada akhir pekan.
“Hasil imbang 1-1 ini menghukum kami tetapi itu harus menjadi dorongan untuk pertandingan berikutnya (melawan Benfica). Ini bukan momen yang mudah di liga, kami tahu bagaimana sepak bola bekerja,” kata Inzaghi di situs Inter.
Simone Inzaghi sejak awal memprediksi laga ini akan sulit. Menurutnya, Benfica memenangkan fase grup dengan mengungguli PSG dan membantai Club Brugge di babak 16 besar.
"Melawan Benfica kami akan memainkan dua pertandingan hebat yang saya yakin akan memiliki atmosfer yang brilian dan taruhan yang sesuai dengan fase kompetisi ini. Benfica adalah tim yang kuat dengan tradisi yang tinggi," ujarnya di UEFA.com.
Untungnya, Benfica tampaknya juga tidak dalam kondisi terbaik. Pada laga terbarunya, mereka kalah 1-2 di kandang menghadapi FC Porto di liga domestik.
Pada saat bersamaan, ada kekhawatiran besar di sektor pertahanan mereka. Bek kiri Mihailo Ristic yang mengalami masalah hamstring sudah absen sejak Februari. Sementara bek kanan andalan mereka Alexander Bah ditarik keluar pada menit ke-26 dalam laga klasik kontra Porto.
Namun, pelatih Roger Schmidt menegaskan mereka akan berusaha menunjukkan level terbaik. Ia juga memastikan tidak ada favorit di laga ini.
"Tidak ada favorit. Kami tahu apa yang akan kami hadapi. Kami menghadapi tim yang hebat. Inter memiliki banyak pemain top serta pengalaman. Para pemain mereka akan berada di level teratas, dan kami juga harus berada di level teratas," tegasnya.
Selain barisan pertahanannya, tuan rumah juga dipastikan kekurangan daya ledak. Cedera lutut yang menimpa Goncalo Guedes membuatnya harus absen. Pada saat yang sama, Julian Draxler masih dalam proses pemulihan pasca operasi.
Inter sendiri kemungkinan besar tanpa Milan Skriniar dan Hakan Calhanoglu yang masih cedera. Tapi Federico Dimarco bisa kembali sebagai bek sayap kiri, menggantikan Robin Gosens, yang mencetak gol di Salerno. (amr/gsm/)