Benteng Etihad
MANCHESTER-Leg pertama babak delapan besar Liga Champions menghadirkan big match. Mempertemukan Manchester City melawan raksasa Jerman, Bayern Munchen di Etihad Stadium, dini hari (12/4) nanti.
City harusnya lebih percaya diri melakoni pertandingan besar ini. Etihad Stadium memang menjadi benteng yang sangat kokoh bagi The Citizens di Liga Champions. Mereka tidak terkalahkan dalam 24 pertandingan kandang berturut-turut, termasuk memenangkan 22 laga di antaranya.
Setelah kalah 1-2 dari Lyon pada matchday 1 musim 2018/2019, mereka memenangi 16 dari 17 pertandingan terakhir. Hanya Sporting yang mampu selamat dari terkaman mereka ketika bermain imbang musim lalu.
Andai mereka menghindari kekalahan melawan Bayern, City akan mencetak rekor baru untuk klub Inggris. Yakni 25 pertandingan kandang berturut-turut tanpa kekalahan di Liga Champions. Mereka menyalip rekor Arsenal.
Klub Jerman juga sudah merasakan bagaimana berbahayanya pengaruh Etihad. Musim ini, Borussia Dortmund kalah 1-2 di matchday 2 sementara RB Leipzig dibantai 0-7 di leg kedua babak 16 besar.
Dengan dua kemenangan itu, The Citizens sekarang sudah memenangkan sepuluh pertandingan kandang terakhir mereka melawan tim Bundesliga. Sembilan dari 10 kemenangan dengan status tuan rumah itu mereka dapatkan di Kota Manchester.
Selain itu, City punya rekor bagus menghadapi klub Bundesliga di fase knockout Liga Champions. Mereka tidak pernah kalah dalam pertandingan sistem gugur kompetisi ini dari klub Jerman.
Klub Bundesliga terakhir yang mengalahkan mereka dalam laga dua leg di kompetisi Eropa adalah Hamburg. Mereka kalah dengan agregat 3-4 di perempat final Piala UEFA musim 2008/2009.
Didukung statistik yang bagus, Pelatih City, Pep Guardiola pun cukup rileks menyambut laga kontra Bayern yang pernah dilatihnya selama tiga musim. “Berada lagi di perempat final di Eropa adalah momen untuk dinikmati,” katanya di situs klub.
Meski demikian, Pep tidak kehilangan respek pada lawan mereka. Khususnya karena Bayern kini ditangani Thomas Tuchel. Pelatih yang menaklukkannya di final Liga Champions 2020/2021.
“Tuchel adalah salah satu manajer terbaik dan telah melakukannya dengan sangat baik di mana-mana. Liga Champions, di Paris dan Inggris. Akan menyenangkan melihatnya lagi,” ujarnya.
Gelandang City, Rodri menambahkan, menghadapi Bayern, mereka harus memulai pertandingan dengan baik. Selain itu, City yang baru saja menggasak Southampton dengan skor 4-1 menurutnya juga harus agresif.
“Untuk pertandingan Bayern kami harus memulai dengan lebih baik dan lebih agresif. Kami sedang dalam performa yang bagus dan ingin mempertahankannya,” jelas Rodri.
“Ini rival yang sangat besar di Eropa dan kami harus menunjukkan yang terbaik jika ingin memiliki kesempatan melawan mereka. Kami harus memperbaiki beberapa hal,” lanjutnya.
Tapi Bayern yang sedang mengejar gelar Liga Champions ketujuhnya jelas tidak akan ciut nyalinya. Terlepas dari rekor luar biasa City, Bayern punya pengalaman mengalahkan tim asuhan Pep di Manchester.
Itu terjadi pada 2013 saat Bayern menang 3-1 di Etihad di fase grup Liga Champions. Hasil itu menjadi satu-satunya kekalahan City di Manchester menghadapi klub Bundesliga dari 15 pertandingan mereka di Kota Manchester.
Tak hanya itu, mereka punya pengalaman dan rekor perempat final lebih baik. City dalam enam kesempatan hanya lolos tiga kali ke semifinal. Sedangkan rekor perempat final Bayern adalah 20 kemenangan dan 12 kekalahan.
Thomas Tuchel sendiri menegaskan timnya siap menghadapi City setelah mereka mengalahkan Freiburg dengan skor 2-1 di Bundesliga pada akhir pekan. “Selasa (Rabu) adalah permainan yang berbeda, tugas yang berbeda tapi kami akan siap," tegasnya di situs Bayern.
Mewakili pemain, Matthijs de Ligt menyebut Manchester City memiliki tim yang sangat bagus dan banyak kualitas individu. Namun, ia mengatakan bahwa mereka punya pengalaman mengalahkan tim seperti ini, termasuk menekuk PSG di babak 16 besar.
“Kami harus melakukan semuanya bersama-sama. Kami juga bertahan melawan PSG, melawan (Kylian) Mbappe, (Lionel) Messi, dan Neymar. Sulit untuk selalu menang satu lawan satu melawan pemain seperti itu. Tapi jika Anda bermain bersama dengan cerdas, semuanya mungkin,” klaim de Ligt.
Kedua klub tidak punya masalah pemain. Tuan rumah hanya kehilangan Phil Foden di laga ini sehingga Guardiola bisa dengan nyaman mengatur strateginya meski Haaland yang sudah mengoleksi 10 gol dipastikan jadi tumpuan serangan. Sementara Bayern, mereka cuma kehilangan penyerang tengah Eric-Maxim Choupo-Moting yang mengalami masalah lutut.
Ini akan menjadi pertemuan ketujuh kedua klub di kompetisi Eropa. Dari enam pertemuan sebelumnya, mereka saling mengalahkan tiga kali. Namun, di tiga pertemuan terakhir dalam uji coba pramusim, City menang dua kali. Kedua kemenangan itu mereka raih di dua duel terakhir pada 2018 dan 2022. (amr/gsm/)