Intervensi Harga, Tekan Inflasi
PALEMBANG - Masih mahalnya harga kebutuhan pokok di pasaran membuat warga berinisiatif belanja dan memborong bahan pokok di Bazar Ramadhan yang digelar di 18 kecamatan di Kota Palembang. Selain harga murah, dijamin barang pokok yang dijual bebas formalin. Kemarin, Bazar Ramadhan giliran menyambangi Kecamatan Ilir Barat (IB) II.
Warga antusias menyerbu dan memadati bazar bahan pokok yang diramaikan 46 distributor itu. "Saya membeli beras, bawang, minyak goreng," kata Sulastri, warga Bukit saat sedang memilah sembako. Dirinya rela berdesakan lantaran harganya lebih murah di pasar murah ini. "Selisih harga di pasar bisa mencapai Rp3-5 ribu dengan sembako yang dijual di pasar murah ini," jelasnya.
Berpuluh karung beras diborong warga demi memenuhi kebutuhan hidup di bulan Ramadan. Misalnya harga beras premium Rp55 ribu per 5 kg, minyak goreng Rp16 ribu per kg, gula pasir Rp13 ribu per kg, bawang merah Rp29 ribu/kg, bawang putih Rp26 ribu/kg, telur ayam Rp27 ribu. Warga pun berebut daging sapi yang hanya dijual Rp125 ribu/kg dan daging kerbau Rp80 ribu/kg. Di Bazar Ramadhan Digital ini, Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda SH juga turut membagikan bahan pokok kepada warga.
Orang nomor dua di Palembang itu langsung dan mengecek satu persatu harga bahan pokok yang dijual. "Harganya harus lebih murah dari pasaran," kata Fitri. Sebab keberadaan pasar murah bertujuan menekan meroketnya harga kebutuhan pokok di pasar menjelang Lebaran ini. "Warga kita sangat antusias dan terbantu. Mereka kembali memiliki daya beli," tegasnya. Dikatakan, pasar murah seperti ini juga mampu menekan inflasi pangan di Kota Palembang. "Kita berharap warga bisa menjadi pembeli yang cerdas. Belilah sesuai kebutuhan, bukan karena keinginan," tegasnya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang, M Raimon Lauri AR SSTP MSi menjelaskan warga sangat antusias menyerbu dan memadati penyelenggaraan Bazar Ramadhan Digital. "Kita terus menekan distributor supaya menjual bahan pokok dengan harga lebih murah," jelasnya.
Diketahui, program Bazar Ramadhan Digital yang bekerja sama dengan Bank Indonesia ini digelar pada 24 Maret-19 April 2023. Deputi Direktur Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Nurcahyo Heru Prasetyo, mengaku BI bekerja sama Pemkot Palembang sebagai upaya bersama mengintervensi dan menekan inflasi pangan selama bulan Ramadan.
Angka inflasi saat ini tembus 5,4 persen di Kota Palembang. Diharapkan pelaksanaan bazaar mampu menekan inflasi pangan yang terjadi tersebut. “Inflasi terjadi karena ada kenaikan harga yang berdampak pada besarnya pengeluaran masyarakat,” ungkapnya. Kondisi itu, akunya, mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. (yud/fad)