Diskoria Hadirkan Album ‘INTONESIA’ dengan Sentuhan Nasionalisme Lewat Kolaborasi Bersama Najwa Shihab

Reporter: Arnold Prayoga |

Editor: Rian Sumeks |

Sabtu , 12 Apr 2025 - 19:48

Diskoria Hadirkan Album ‘INTONESIA’ dengan Sentuhan Nasionalisme Lewat Kolaborasi Bersama Najwa Shihab-Foto: IST -

SUMATERAEKSPRES.ID - Grup musik Diskoria, yang dikenal sebagai pelopor genre disko modern di Indonesia, kembali mengukir prestasi lewat album perdana mereka bertajuk INTONESIA.

Album ini dirilis pada 11 April 2025 untuk merayakan satu dekade perjalanan karir mereka di industri musik Tanah Air.

Dengan 11 track yang menggugah, INTONESIA hadir sebagai simbol transisi penting dalam perjalanan musik Diskoria, mengusung tema keberagaman budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Perjalanan Diskoria: Dari Disko ke Transisi Musik Modern

Diskoria memulai perjalanan musiknya sejak 2015, dengan membawa genre disko yang sempat surut popularitasnya sejak era 1990-an.

Di tengah dominasi musik EDM yang lebih terkini, mereka berhasil memperkenalkan kembali disko dengan sentuhan modern. Grup musik ini awalnya terdiri dari Merdi Simanjuntak, Daiva Prayudi, dan Fadli Aat.

Namun, menjelang perilisannya album perdana, Fadli Aat mengundurkan diri dan digantikan oleh dua personel baru, Rayi Raditia dan Pandji Dharma.

Album INTONESIA terdiri dari 11 lagu yang menceritakan kisah tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia serta mengangkat kekayaan budaya Nusantara.

Beberapa lagu dalam album ini termasuk Tanah Airku, Hasrat dan Jiwaku, Romansa Masa SMA, dan Flamboyanku.

Melalui album ini, Diskoria ingin memperkenalkan nuansa kebangsaan yang sarat dengan nilai nasionalisme dan kebanggaan sebagai anak bangsa.

Kolaborasi dengan Musisi dan Figur Nasional

Album INTONESIA tidak hanya melibatkan para musisi ternama, tetapi juga sejumlah figur non-musisi yang turut memberikan warna. Nama-nama besar seperti Aya Anjani, Danilla, Eva Celia, Laleilmanino, Mondo Gascaro, Neida, Tatjana Saphira, dan Yuyi Trirachma turut serta mengisi album ini.

diskoria hadirkan album ‘intonesia’ dengan sentuhan nasionalisme lewat kolaborasi bersama najwa shihab                            sumateraekspres.id - grup musik diskoria, yang dikenal sebagai pelopor genre disko modern di indonesia, kembali mengukir prestasi lewat album perdana mereka bertajuk intonesia.
album ini dirilis pada 11 april 2025 untuk merayakan satu dekade perjalanan karir mereka di industri musik tanah air.
dengan 11 track yang menggugah, intonesia hadir sebagai simbol transisi penting dalam perjalanan musik diskoria, mengusung tema keberagaman budaya indonesia yang kaya dan beragam.
baca juga:kemacetan menghantui simpang talang buluh banyuasin setiap hari
baca juga:dua pekan usai lebaran, stasiun kertapati masih dipadati penumpang
perjalanan diskoria: dari disko ke transisi musik modern
diskoria memulai perjalanan musiknya sejak 2015, dengan membawa genre disko yang sempat surut popularitasnya sejak era 1990-an.
di tengah dominasi musik edm yang lebih terkini, mereka berhasil memperkenalkan kembali disko dengan sentuhan modern. grup musik ini awalnya terdiri dari merdi simanjuntak, daiva prayudi, dan fadli aat.
namun, menjelang perilisannya album perdana, fadli aat mengundurkan diri dan digantikan oleh dua personel baru, rayi raditia dan pandji dharma.
baca juga:deretan mobil hybrid di indonesia, pilihan efisien dan ramah lingkungan yang semakin beragam
baca juga:uji coba sistem satu arah di jl akbp cek agus, jl dr m isa, dan jl karantina dimulai 16 april 2025 
album intonesia terdiri dari 11 lagu yang menceritakan kisah tentang kehidupan sehari-hari masyarakat indonesia serta mengangkat kekayaan budaya nusantara.
beberapa lagu dalam album ini termasuk tanah airku, hasrat dan jiwaku, romansa masa sma, dan flamboyanku.
melalui album ini, diskoria ingin memperkenalkan nuansa kebangsaan yang sarat dengan nilai nasionalisme dan kebanggaan sebagai anak bangsa.
kolaborasi dengan musisi dan figur nasional
album intonesia tidak hanya melibatkan para musisi ternama, tetapi juga sejumlah figur non-musisi yang turut memberikan warna. nama-nama besar seperti aya anjani, danilla, eva celia, laleilmanino, mondo gascaro, neida, tatjana saphira, dan yuyi trirachma turut serta mengisi album ini.
tidak ketinggalan, ayu gani, chelsea islan, dan najwa shihab ikut memberikan kontribusi.
terkhusus pada lagu pertama, tanah airku, diskoria melakukan aransemen ulang dari lagu nasional indonesia yang diciptakan oleh ibu sud.
lagu ini tidak hanya dibawakan dengan vokal eva celia yang memukau, tetapi juga dilengkapi dengan orkestra dari budapest scoring orchestra. sentuhan istimewa hadir lewat tambahan puisi naratif yang dibacakan oleh jurnalis senior, najwa shihab.
najwa shihab: suara nasionalisme dalam lagu tanah airku
najwa shihab, yang dikenal luas sebagai jurnalis dan pembawa acara ternama di indonesia, memberikan kontribusinya dengan membawakan puisi naratif yang sarat akan pesan kebangsaan dalam lagu tanah airku.
melalui puisi tersebut, najwa menyampaikan pesan penting tentang keberagaman dan kesatuan bangsa indonesia.
"indonesia tidak terbuat dari kebanggaan yang sama, tetapi kesamaan nasib anak bangsanya. terbangun dari rakyat terjajah, bangkit melawan walau terengah-engah. di tanah kita, agama dan tradisi saling memberi arti. membuka peluang saling menghargai. mari menjaga yang kita miliki dan mengubah watak kekuasaan agar fokus mengabdi," ungkap najwa dalam puisi tersebut.
ini bukan pertama kalinya najwa shihab berkolaborasi dengan dunia musik. sebelumnya, pada 2018, ia bekerja sama dengan band efek rumah kaca untuk menciptakan lagu seperti rahim ibu, yang menjadi soundtrack program mata najwa.
kini, di tahun 2025, najwa kembali mengukir sejarah melalui puisi naratif dalam lagu tanah airku, memperkuat pesan nasionalisme yang menginspirasi banyak orang di indonesia.
album intonesia: merayakan keberagaman indonesia
dengan sentuhan modern yang disajikan diskoria, intonesia bukan hanya sekadar album musik.
album ini juga menjadi bentuk penghargaan terhadap kebudayaan indonesia yang beraneka ragam, serta mengajak pendengar untuk merenungkan arti keberagaman dalam konteks sosial dan politik di indonesia.
diskoria berkomitmen untuk terus memperkenalkan musik yang tidak hanya menghibur tetapi juga membangkitkan rasa bangga terhadap tanah air.
melalui album ini, mereka berharap bisa menginspirasi generasi muda untuk menjaga dan merayakan kekayaan budaya indonesia.