ASN Sumsel Diingatkan Wagub Cik Ujang Tingkatkan Disiplin, Integritas, dan Etos Kerja Pasca Libur Lebaran

Wagub Sumsel Cik Ujang tegaskan pentingnya disiplin dan kolaborasi ASN usai libur panjang Idul Fitri. Foto: evan zumarli/sumateraekspres.id--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pasca libur dan cuti bersama lebaran 2025 yang cukup panjang (10 hark, red) pegawai di lingkungan pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) di ingatkan untuk disiplin.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang saat memimpin Apel gabungan sekaligus awal masuk kerja kembali di halaman Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (8/4).
Dikatakannya, bahwa Tahun 2025 ini menjadi tahun yang penuh tantangan sekaligus peluang.
"Salah satu tantangan besar kita adalah menegakkan kedisiplinan. Disiplin bukan hanya soal kehadiran fisik, tapi juga menyangkut etos kerja, tanggung jawab, integritas, dan orientasi pada hasil," sampainya.
BACA JUGA:Apel dan Halal Bihalal Pemkab Muba, Bupati Toha Tekankan Loyalitas ASN Usai Lebaran
BACA JUGA:Apel Gabungan Perdana Usai Idul Fitri, Bupati PALI Fokuskan Pelayanan Publik Berkualitas
Disiplin ini, lanjutnya harus diberikan contoh oleh seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Tegakkan aturan dengan tegas namun bijaksana, demi menciptakan budaya kerja yang sehat dan produktif," ujarnya.
Menurutnya. "Kita berada dalam fase penting pembangunan daerah, dimana keberhasilan tidak cukup hanya bergantung pada perencanaan yang baik, tetapi juga pada pelaksanaan yang disiplin, kolaboratif, dan terukur," sampainya.
Karena itu, jajaran Pemprov Sumsel harus menyatukan langkah dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Provinsi Sumsel.
BACA JUGA:Polres OKU Sambut Kapolres Baru AKBP Endro Aribowo dengan Pedang Pora dan Apel Kehormatan
BACA JUGA:2.065 Peserta Lolos SNBP, Masuk Tahap Verifikasi Akademik Nilai Mapel
"Jangan ada lagi ego sektoral dan tidak ada lagi kerja parsial. Pembangunan daerah adalah kerja kolektif yang membutuhkan integrasi lintas sektor, lintas jabatan, dan lintas fungsi," ujarnya.
Maka itu, kuncinya memperkuat sinergi dan kolaborasi, baik di internal pemerintahan maupun dengan seluruh pemangku kepentingan masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dan lembaga sosial lainnya.