Ongkos Travel Naik 50 Persen, Banyak Penumpang, Beroperasi sampai 3 Trip

MANGKAL: Sejumlah travel mangkal di pinggir Jl Ahmad Yani atau tepatnya di depan RM Pagi Sore, kemarin. Di momen Lebaran, sopir travel menaikan ongkos hingga 50 persen. -foto: budiman/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Momen libur lebaran membawa berkah bagi puluhan sopir travel yang biasa mangkal di kawasan Jl A Yani Kelurahan 7 Ulu. Bagaimana tidak, dalam sepekan para sopir ini mampu menarik penumpang sebanyak 1-2 trip setiap hari. Bahkan mendekati arus balik atau masuk kerja, sopir travel ini bisa beroperasi sehari tiga kali terutama untuk jarak dekat seperti ke Kabupaten Ogan Ilir dan Prabumulih.
Tarif sekali jalan yang awalnya hanya Rp30-40 ribu naik 50 persen menjadi Rp50-60 ribu per penumpang sekali jalan. Para penumpang didominasi mahasiswa dan pegawai, memanfaatkan momen pulang untuk kerja dengan naik travel. Selain lebih cepat, biayanya dianggap masih terjangkau, mudah ditemui, dan tidak perlu takut kehabisan tiket.
"Iya mas, biasanya kalau ke Indralaya sebelum Lebaran itu standar Rp25 ribu per orang. Namun saat Lebaran ini, ongkosnya juga ikut naik menjadi Rp45-50 ribu per orang. Namun ini masih wajar, karena mungkin sekarang masih momen Lebaran. Tapi kalau naik travel dari loket resmi biasanya lebih mahal. Itu juga pastinya sudah tidak ada kuota penumpang lagi," ungkap Tohir (41), warga Plaju ke koran ini, kemarin.
Apalagi Selasa (8/4) sudah mulai masuk kerja, dan yang pasti paling dicari ya travel gelap (tidak berizin, red). "Saya pulang hari ini (kemarin) karena besoknya sudah masuk kerja," terang ASN di salah satu instansi Pemkab Ogan Ilir ini.
BACA JUGA:Sopir Travel Mengantuk, Toyota Calya Seruduk Honda Revo di Jalinsum, Satu Tewas Seketika
H, salah satu sopir travel gelap yang biasa mangkal di Jl A Yani, Kelurahan 7 Ulu mengakui pada momen Lebaran ini banyak penumpang yang naik mobil miliknya. Namun begitu, dirinya hanya melayani penumpang tujuan Indralaya maupun Prabumulih. Kata warga Lemabang ini, selama momen Lebaran ada peningkatan penumpang dari hari biasanya.
"Di musim arus balik ini, penumpang saya kebanyakan para pegawai (ASN) dan mahasiswa. Harganya kami patok tak begitu mahal. Kalau Lebaran memang kita naikkan harga, tapi kita memanfaatkan waktu Lebaran saja. Biasanya dalam sehari dapat dua kali jalan, pagi sampai malam. Itu istirahatnya sebentar. Kalau Lebaran kemarin penumpang banyak keluarga yang hendak Lebaran ke rumah saudaranya, bahkan ada yang memilih mencarter. Kalau carter biasa itu sama sopir Rp450 ribu per hari, belum termasuk bensin. Alhamdulillah saya dua kali dicarter ke Kota Kayuagung dan Prabumulih," tandasnya.