https://sumateraekspres.bacakoran.co/

"Tradisi Lemang dan Kasuran Suku Ogan: Warisan Kuliner Lebaran yang Mulai Ditinggalkan"

--

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Ada tradisi dalam Suku Ogan pada hari raya Idul Fitri, namun saat ini mulai tergerus zaman.

Yaitu tradisi ngumpul dan masak kuliner bersama seperti memasak kasuran dan melemang. Kuliner ini sebelumnya menjadi sajian yang disuguhkan saat perayaan atau hajatan tertentu, termasuk saat Lebaran. 

BACA JUGA:Bukan Sekedar Hidangan tapi Simbol Kebersamaan

BACA JUGA:Sejarah Rendang Padang yang Bikin Heboh Palembang: Kuliner Tradisi yang Mendunia

Namun sayangnya tradisi membuat makanan kasuran atau lepat ini banyak tak diketahui generasi milenial. Disebut kasuran karena digulung berbentuk kasur. Berasal dari kata lipat, makanan seperti ketupat ini disajikan dengan dibungkus daun. 

Berbeda dengan ketupat yang dibungkus daun kelapa, untuk lepat ini bentuknya sedikit memanjang dan dibungkus daun Gihik (Bahasa Ogan). Namun saat ini banyak diganti ketupat, karena membuat ketupat lebih mudah.

Tren membuat lepat sudah banyak tergerus, karena proses memasak lepat dengan direbus berkali kali dan waktu yang cukup lama. 

Lainnya membuat lemang, biasanya yang dibuat jenis lemang bakar. Lemang adalah penganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu.

Setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi beras ketan dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang.

Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat. Cara mengonsumsi lemang berbeda-beda dari daerah ke daerah. Ada yang senang menikmatinya dengan cara manis (ditambah selai, kinca, serikaya), atau dengan cara asin (rendang, telur, dan lauk-pauk lainnya). Ada juga yang memakannya dengan buah-buahan seperti durian.

Lemang dijadikan makanan perayaan sebagian suku di Indonesia yang disajikan pada pesta-pesta adat mereka.

Bagi suku Melayu, lemang biasa disantap saat hari raya Idulfitri atau Iduladha. Ulun Lampung di sebelah pesisir menjadikan lemang sebagai penganan Lebaran dan kue adat.

Orang Minangkabau juga menyukai lemang, bahkan Tebing Tinggi dikenal julukan "Kota Lemang".

Lemang juga merupakan makanan orang asli Negrito yang ada di Kelantan dan Suku Semai, Suku Karo, juga penganan khas legendaris masyarakat Samarinda yang diproduksi dan diperdagangkan orang-orang Banjar di Jalan Pulau Sebatik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan