Mampu Kumpulkan Kas Rp6 Juta
*Dari Usaha KWT Anggrek
SEKAYU - Pelaksanaan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dan Kelompok Tani Wanita (KWT) dilaksanakan beriringan. Baru-baru ini, untuk program GSMP, dibagikan sekitar 2.000 bibit cabai.
Bibit ini dibagikan Kecamatan Sungai Keruh, Muba untuk semua desa di kecamatan tersebut. Masing-masing desa mendapatkan 200 bibit cabai. Bibit ini nantinya akan dibagikan ke warga untuk ditanam di pekarangan rumah mereka. ‘’Kita bagikan bibit cabai sekitar Februrai 2023 lalu,’’ ujar Taufik, penyuluh pertanian di Kecamatan Sungai Keruh.
Sementara untuk program KWT Anggrek Desa Tebing Bulan Kecamatan Sungai Keruh sudah berjalan di tahap kedua yakni pengembangan. KWT binaan Taufik ini sudah masuk tahap pengembangan. Untuk tahap pertama yakni penumbuhan, hasilnya cukup menjanjikan. ‘’Selain kita bisa membagikan ke anggota KWT yang berjumlah 30 orang, kita juga bisa menjual produk tanaman kita ke warga desa. Yang jelas harga lebih murah, dibawah harga pasaran,’’ ujarnya.
Lahan KWT Anggrek memiliki luas sekitar 40 x 50 meter. Sistem lahan pinjam pakai. ‘’Kita mulai melakukan penanaman sejak September 2022,’’ ujarnya.
Untuk tahap pertama sejumlah jenis tanaman ditanam. Mulai terong, kacang panjang, labu air, cabai dan kol. ‘’Hasilnya kita bagi ke semua anggota KWT, selain itu kita juga menjual hasil panen ke warga desa,’’ ujarnya.
Warga pun sangat terbantu dengan adanya program KWT. ‘’Mereka bisa membeli sayuran dengan harga murah dan tentu saja menghemat pengeluaran,’’ ujarnya.
Selain itu, jika ada warga pesta, biasanya warga tersebut memborong hasil panen KWT. Misalnya terong, cabai atau hasil panen lainnya. ‘’Ini sangat membantu mereka,’’ ujarnya.
Dari hasil penjualan, lanjutnya, sudah terkumpul kas KWT sebesar Rp6 juta. ‘’Saat ini kita akan memasuki tahap kedua atau pengembangan. Di tahap ini rencananya kita akan menanam cabai untuk kebun demplot,’’ ujarnya.
Lalu, untuk rumah bibit yang berukuran 5 x 6 meter akan dilakukan penanaman caisin dan kembang kol. ‘’Memang tak terlalu luas, tapi untuk penanaman kita buat tiga tingkat, jadi lumayan hasilnya,’’ ujarnya.
Selain bercocok tanam, warga juga mendapat bantuan 2 ekor ayam masing-masing kepala keluarga. ‘’Kita bagikan kepada 30 keluarga. Saat ini ayam sudah berkembang. Ada yang 5 hingga 6 ekor,’’ katanya. (*)