https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ini 3 Arahan Mensos Kepada Anggota Tagana Sumsel

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Sosial, Dr Ir Hj Tri Rismaharini, Kamis (6/4/2023), menyambangi Panti Sosial Bina Budi Perkasa, Jalan Sosial KM 5, Kota Palembang. Selain memberikan bantuan dan mengecek keberadaan Lembaga Panti Bina Daksa "Budi Perkasa", ia juga memberikan arahan kepada tim penanggulangan bencana alam (Tagana) Provinsi Sumatera Selatan. Ada tiga arahan yang dia berikan. Pertama, tentang tanggap bencana. Karena bencana tidak ada satu orang pun yang tahu. Karenanya, perlu juga tim Tagana memberikan pendidikan kepada anak-anak generasi muda bagaimana mewaspadai serta menyelamatkan diri misalkan terjadi gempa bumi. Seperti, mencari tempat bawah meja, kursi untuk pengamanan diri. Selain itu, ia juga mengharapkan anggota tagana mampu beradaptasi dengan cepat terhadap situasi serta bisa menghindarkan diri dari bahaya. "Kalau ada gempa lindungi kepala, kalau gempa lari ke bawah meja. Kalau ada gempa lari ke lapangan," kata Tri, sembari menyanyikan lagu menyelamatkan diri ketika terjadi gempa. BACA JUGA : Bawa 15 Petinggi, Hary Tanoe Jumpa Prabowo Kedua adalah tanggap sosial. Hal ini termasuk lebih berbahaya. Tanggap sosial bentuknya menurut Tri, bisa narkoba hingga pergaulan bebas. "Tanggap bencana sosial ini lebih berat. Karena itu kita harus lebih tanggap. Jika tidak tanggap maka akan hancur negara kita hingga ke sendi sendinya. Ketika generasi muda sudah terkena pergaulan bebas maupun narkotika," ungkapnya. Sehingga, Tagana wajib memberikan sosialisasi mengenai dampak bahaya narkoba. "Jadi ini juga wajib anggota Tagana lakukan," ungkapnya. "Jadi, ayo mulai dari diri kita untuk menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba dan pergaulan bebas, "ajak Tri Rismahalini.

Lawan Kemiskinan dan Kebodohan

Sedangkan yang ketiga adalah melawan kemiskinan dan kebodohan. "Banyak anak-anak kecanduan gadget. Itu adalah salah satu cara orang luar menghancurkan negara kita. Jadi kita harus memberikan pengertian kepada anak. Agar mereka mau bergerak melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat. Sehingga anak anak generasi mendatang juga akan lebih sehat dan dapat berpikir lebih jernih," jelasnya. "Jangan sampai anak-anak kena narkoba, jangan sampai dampak dari gadget jadi penonton di negeri sendiri. Tidak masalah mau jadi apa. Bukan hanya profesor tetapi ingin jadi atlet.  Kontrol mereka kejalan yang baik, sehingga anak dapat berprestasi,"paparnya lagi. "Saya dahulu ubah anak jalanan yang nakal menjadi baik," ungkapnya. Masih kata dia, kita harus mulai dari sekarang berbenah. Ada jaminan kita hidup, pasti tidak ada. "Karena itu selagi hidup berikan yang terbaik," tutupnya. (Iol)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan