Libatkan Keluarga, Tutup Pemesanan H-7

PENUHI PESANAN: Santi, warga Kelurahan Jua-Jua, Kecamatan Kayuagung saat memenuhi pemesanan pembuatan kue basah. -FOTO: NISA/SUMEKS-
Melihat Pembuatan Kue Basah di Kelurahan Jua-Jua, OKI
SUMATERAEKSPRES.ID - Usaha kuliner memang sangat menjanjikan. Asalkan inovatif dan tak ketinggalan zaman. Seperti yang dilakukan Santi (53), warga Kelurahan Jua-Jua, Kecamatan Kayuagung, OKI. Diriya membuka membuka usaha kue basah sejak 15 tahun lalu.
KHAIRUNISAK – OKI
MOMEN Lebaran Idulfitri selalu dinanti umat Islam. Lebaran banyak memberikan berkah bagi semua orang. Salah satunya pelaku UMKM, seperti membuat kue. Tak heran jika Santi yang memiliki usaha pembuatan kue basah selalu banjir pesanan setiap momet Lebaran atau hari besar lainnya.
Jelang Lebaran, Santi selalu ramai pelanggan yang memesan kue basah buatannya. Seperti tahun ini ia sudah mendapat 70 loyang pesanan. Untuk memenuhi pesanan tersebut, Santi dibantu keponakannya membuat beraneka macam kua basah.
Harganya pun bervariasi. Seperti bolu lapis nanas dijual dengan harga Rp120 ribu/loyang, Bolu Lapis Tapi Rp130 ribu/loyang, Bolu Lapis Susu Rp180 ribu/loyang. Lalu, Engkak Ketan Rp180 ribu/loyang, Bolu Bronis Cokelat Rp40 ribu/loyang, Kanon Kacang Rp70 ribu/loyang dan Kanon Satu Rp70 ribu/loyang. "Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan pesanan dan kita tak menerima pesanan lagi pada H-7,"terangnya.
BACA JUGA:Order Kue Basah Tetap Laris Manis, Terima Lagi Mulai H+3
BACA JUGA:8 Aneka Kue Basah Khas Palembang, Cocok Banget Jadi Hidangan Lebaran
Dibantu keponakannya, Santi membuat Bolu Engkak hingga delapan loyang. Karena Bolu Engkak ini agak lama merendang nya karena lapisannya tebal dibandingkan adonan lainnya. Sementara Bolu Selai sehari bisa 20 loyang selesai, Bolu Susu atau Maksubah dapat 10 loyang, Bolu Tapai bisa 14 loyang.
Tak hanya dibantu ponakannya, Santi juga melibatkan anaknya untuk membuat pesanan pelanggan. Hal ini dilakukannya agar pesanan 70 loyang bisa diselesaikan dalam dua hingga tiga hari kalau pembuatannya dilakukan sejak pagi hingga sore.
Untuk memasarkan kue basahnya ia menggunakan media sosial, karena lebih cepat apalagi sekarang yang pesan juga sudah langganan lama. Soal bahan yang digunakan untuk membuat kue basah ini, sambung Santi sudah disiapkan sejak jauh hari." Sekarang kan semakin hari harga sembako mahal, jadi kami pesan sejak lama," imbuhnya.
Misalnya membeli telur itu menggunakan peti, mentega, tepung terigu,susu, kelapa dan bahan lainnya ada tempat tertentu yang sudah menjadi langganan. “Soal untungnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran," tandasnya.