https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Jasad Mulyadi Liang No 5

*Kapolda Jateng: Dari Palembang Sepasang Kekasih

Sebanyak 12 jasad korban pembunuhan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara telah diperiksa tim forensik Polda JawaTengah. Sembilan di antaranya sudah dimakamkam secara layak, Selasa (4/4).

Baru dua korban yang teridentifikasi yakni Mulyadi asal Palembang dan Paryanto, warga Sukabumi. Namun, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkat cerita lain di balik pembunuhan. Pihaknya mendapat pengakuan dari tersangka kalau korban dari Palembang bukan satu, tapi sepasang kekasih. “Sepasang kekasih asal Palembang itu atas nama Mulyadi dan pacarnya. Dikubur pelaku di liang yang sama. Liang nomor 5,” ungkap Kapolda.

Hanya saja pengakuan tersangka sudah beberapa kali terbukti berbohong. Awalnya mengaku hanya lima korban. Lalu petugas mendapatkan sembilan jenazah. Belakangan jumlahnya bertambah jadi 12 orang.

Menurut pengakuan tersangka, kuburan korban Paryanto (53) asal Sukabumi liang nomor 1. Satu kuburan warga asal Gunung Kidul laki-laki liang nomor 2. Dua kuburan warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan liang nomor 3. Dua kuburan warga Jakarta laki-laki dan perempuan liang nomor 4.

Sementara kuburan dua warga Jogja liang yang sama, liang nomor 6. " Kuburan tiap dua jenazah di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda. Polisi sejauh ini hanya mendeteksi sembilan mayat yakni enam laki-laki umur 40-50 tahun dan tiga perempuan umur 25-35 tahun.

"Di masing-masing liang didapati botol Aqua. Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," terang Kapolda. Ia meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga supaya menghubungi polisi terutama dari daerah yang disebut tersangka.

"Tidak harus di Banjarnegara, bisa di polres wilayah kami, nanti untuk dilakukan pengambilan data ante mortem untuk tes DNA," paparnya. Kasus pembunuhan berantai ini terungkap setelah GE, anak PO, salah seorang korbannya melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023 lalu.

GE mengaku diajak ayahnya (PO) bertemu seseorang di Banjarnegara pada Juli 2023, naik bus dari Sukabumi menuju Wonosobo.  Sampai di Wonosobo, PO dan GE bertemu Mbah Slamet yang selanjutnya mengajak mereka ke rumahnya di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara. Ketika di rumahnya, Mbah Slamet mengajak PO ke dalam salah satu ruangan, sedangkan GE diminta menunggu di luar.

Selanjutnya pada 20 Maret 2023, PO kembali berangkat ke Banjarnegara seorang diri bertemu Mbah Slamet naik Wuling hitam. Sesampainya di Banjarnegara pada 23 Maret 2023, PO sempat berkomunikasi dengan SL, anaknya yang lain yakni adik dari GE.

Dalam pesannya, PO yang sedang berada di rumah Mbah Slamet meminta anaknya berjaga-jaga seandainya dia berumur pendek atau tidak ada kabar hingga Minggu (26/3).  “Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalo umur ayah pendek. Misal tidak ada kabar sampai hari Minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat," begitu isi chat PO pada anaknya. (*/nt)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan