https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mampu Menghemat Rp300 Ribu per Bulan

Ubah Isi Pot Bunga Jadi Tanaman Sayur

MARTAPURA - Mayoritas warga Kecamatan Semendawai Suku III adalah petani. Merekalah penopang tersedianya kebutuhan dasar masyarakat. Mulai dari beras, sayur mayur hingga lauk pauk.

‘’Kami berharap masyarakat tak hanya sebagai pengguna atau pengambil manfaat tapi lebih dari itu,’’ ujar Ahmad Solihan  SE, Camat Semendawai Suku III, OKU Timur.

Dikatakan, warga dapat menjadi penyumbang untuk pemenuhan kebutuhan dasar, atau paling tidak untuk  diri mereka sendiri. Caranya pun cukup simpel. ‘’Manfaatkan pekarangan sekitar rumah masing-masing,’’ katanya.

Ada yang lebih simpel lagi. Yakni mengubah isi tanaman pot di depan rumah yang biasa diisi tanaman-tanaman hias diganti dengan tanaman yang bermanfaat. Seperti tanaman cabai, tomat, terong kangkung dan tanaman lainnya.   ‘’Sehingga saat kondisi darurat tidak perlu keluar, cukup  pekarangan rumah sendiri, mereka bisa ambil dari halaman atau  depan rumah," beber Solihan.

Agus, salah satu warga di Desa Sukamulya Kecamatan Semendawai Suku III mengatakan, dia mulai memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian sejak beberapa tahun lalu. Hal ini dilakukan karena dirinya tidak mempunyai  kebun untuk ditanami berbagai tanaman. ‘’Kami hanya punya sawah yang selalu ditanam padi bila musim hujan, sementara kebutuhan banyak tidak mungkin hanya mengandalkan sawah saja. Jadi kini kami memanfaatkan pekarangan rumah karena sawah yang biasa kami garap sudah ditanam bibit padi," katanya.

Dikatakannya, jumlah tanaman di halaman rumahnya memang tidak terlalu banyak. Namun, penghasilan dari bercocok tanam itu cukup membantu konsumsi rumah tangga, bahkan bisa dijual.

"Saya mendapat tambahan uang Rp100.000-Rp300.000 per bulan. Saya juga bisa menghemat uang hingga Rp3.000.000 setiap bulan karena tidak perlu membeli sayuran," katanya.

Di halaman rumah Agus ada 50 batang tanaman terong, 30 batang tanaman jahe, dan 20 batang tanaman cabai.  Tak hanya itu, Agus juga menanam kangkung,  kemangi, dan pohon pisang.

Agus hanyalah satu contoh petani yang mampu berdaya dari pekarangan rumah. Di desa itu, masih ada puluhan petani lain yang juga memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. (sal/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan