Percuma Banyak Program Tak Ada Anggaran
LUBUKLINGGAU - Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui Bappedalitbang, kemarin (5/4) menggelar Musrembang Penyusunan RKPD Tahun 2024. Acara dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tersebut berlansung di Sinema Hall Kantor Wali Kota Lubuklinggau.
Wali Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe dalam kesempatan itu mengatakan selama ini membangun Kota Lubuklinggau dengan anggaran minim. "Tahun ini APBD hanya sekitar Rp660 miliar. Dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat kecil yakni Rp115 milliar. PAD itu pun kebanyakan dari BLUD dan sebagainya, sementara dari PAD murni dari pajak hanya Rp54 miliar," kata Wali Kota.
Sementara dari Musrenbang, 8 kecamatan 72 kelurahan masuk lebih dari 500 usulan pembangunan. Maka agak sulit semuanya dapat terealisasi. Degan anggaran kecil ini, membangun Lubuklinggau ini dengan menjaga kondisi kota tetap kondusif. "Dimulai dengan harmonisasi Wali Kota dan Wakil, Forkopimda, OPD, elemen masyarakat termasuk dengan media," katanya.
Kedua bagaimana mencari peluang anggaran. Misalnya mencari dana bantuan gubernur, kemudian bantuan pusat. "Percuma ada banyak program kalau tidak ada anggarannya," kata Wali Kota lagi.
Dari sisi lain, lanjutnya, harus meningkatkan PAD, baru bisa direalisasi program step by step. PAD inilah yang menjadi persoalan.
Menurutnya potensi PAD di Kota Lubuklinggau cukup besar, harapannya bisa tercapai Rp 200 milliar per tahun. "Sehingga saya meminta DPRD ayo berinovasi, bekerjasama dengan Polres dan Kejari agar sektor PAD ini meningkat," katanya.
Dia menganalogokan investor luar saja seperti KFC itu bisa meberikan Rp 80 juta pajak per bulan. Kenapa usaha lokal tidak bisa. Sedangkan usaha lokal Rp 4 juta saja sulit. "Maka cari inovasi, yang lebih canggih lagi, jangan selalu mengandalkan tiping box," katanya.
Nanan-- sapaan wali kota-- menjelaskan selama ini perioritas pembanguna infrastruktur infrastruktur seperti jalan, jembatan, fasum dan sebagainya. Sehinga infrastruktur untuk pelayanan masyarakat tidak menjadi prioritas, sehingga banyak kantor camat kantor lurah yang tidak layak. "Tahun depan akan kita prioritaskan untuk infrastruktur pelayanan. Kalau bisa sebagian bisa tahun ini," katanya.
Sementara Kepala Bappedalitbang Kota Lubuklinggau, Emra Endi Kusuma mengatakan, Musrenbang ini membahas dan untuk mendapatkan masukan untuk penyusunan RKPD 2024 serta merumuskan hasil kesepakatan.
Tema Musrenbang kali ini 'Penguatan Stabilitas Ekonomi dan SDM yang Berdaya Saing'. "Arah kebijakan pembangunan Kota Lubuklinggau tahun 2024, ada 7 prioritas RKPD tahun 2024 serta ada 6 misi," katanya.
Dia juga melaporkan kondisi Kota Lubuklinggau tahun periode 2022. Tingkat kemiskinan tahun 2021 pada angka 13,23 persen, menurun 12,60 persen pada tahun 2022. Tahun 2021 pengangguran 6,27 persen, turun menjadi 5,94 persen. Tahun 2021, indeks kualitas lingkungan hidup 60,43 persen, meningkat 66,86 persen tahun 2022. Lalu IPM tahun 2021 sebesar 74,89 persen, naik menjadi 75,53 persen tahun 2022.
"Pertumbuhan ekonomi juga meningkat dari 3,15 persen tahun 2021 menjadi 4,51 persen tahun 2022" jelasnya.(lid)