Setengah Jam Sebelum Meninggal Sempat Bertemu Sang Anak
Toni Agustrius--
BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Toni Agustrius (42), anggota KPPS TPS 2 Desa Ujan Mas, Kecamatan Pengandonan OKU, meninggal dunia, Selasa (26/11) siang, sehari sebelum hari pemungutan suara.
Ucapan dukacita ini disampaikan KPU Sumsel atas dedikasinya dalam mempersiapkan TPS pada hari pemungutan suara.
BACA JUGA:Kabar Duka: Anggota KPPS TPS 02 Desa Alai Selatan Meninggal Dunia Diduga Karena Sakit Asma Bawaan
BACA JUGA:Profesionalitas KPPS Tentukan Kredibilitas Hasil Pemilu
Ketua PPK Pengandonan, Sani membenarkan adanya salah satu anggota KPPS di Desa Ujan Mas yang meninggal dunia, satu hari jelang hari pemungutan suara.
"Hari Selasa sudah kita laporkan ke KPU dan langsung dilakukan proses pergantian," ujarnya, dikonfirmasi Kamis (28/11).
Dikatakan, Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Ujan Mas Deprinsa atas nama KPU OKU sudah mengeluarkan SK nama pengganti, yakni Ripi Ansyah.
‘’Untuk pelaksanaan pemungutan suara di TPS 2 Desa Ujan Mas, tetap berjalan lancar dan tidak ada hambatan karena sudah ada personel yang menggantikan,’’ katanya.
Nusraini, istri Toni Agustrius mengatakan, suaminya meninggal dunia setelah sempat drop, sakit lambung. Awalnya dia mengikuti bimtek untuk KPPS di lingkup Kecamatan Pengandonan yang dilaksanakan 8-11 Nopember 2024 lalu.
‘’Pulang ke rumah sore sekitar jam 18.30 WIB, lalu dia mengonsumsi jeruk. Diduga sakit lambungnya kumat dan masuk RSUD,’’ katanya.
Selama ini, suaminya ada sakit mag, tapi tak sampai masuk ke rumah sakit. Sempat dirawat di RSUD selama 3 hari dan setelah itu sehat.
Namun, ternyata sakit lambungnya kambuh kembali, hingga dirujuk kembali selama 4 malam. ‘’Keluar dari RSUD pada Jumat lalu dan masih mengonsumsi obat yang dibeli di dokter. Pulang ke rumah di Kota Baturaja.
Baru pada Minggu (24/11), setelah dirasakan cukup baik berangkat ke rumah di Desa Ujan Mas. Ternyata pada Selasa pagi (26/11), kondisi suaminya menurun dan tidak sehat,’’ ujarnya.
Dia mengalami sesak napas. Hingga anaknya, Oki Syakira, yang lagi nyantri di salah satu ponpes di Baturaja terpaksa pulang ke rumah.