Tangani Sampah dengan Teknologi Motah

SILATURAHMI : Wako-Wawako Palembang, H Ratu Dewa-Prima Salam bersama Panglima TNI, Jend TNI Agus Subiyanto.-FOTO: ADI/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Persoalan sampah yang ada di Kota Palembang menjadi atensi khusus Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, H Ratu Dewa-Prima Salam untuk lima tahun pada masa kepemimpinannya. Apalagi saat ini, jumlah produksi sampah setiap hari di Kota Palembang telah mencapai 1.200 ton.
Untuk itu, keduanya pun mengajak OPD melihat langsung proses pengolahan sampah hasil inovasi TNI menggunakan Mesin Olah Runtah (Motah). Motah ini mendapat pujian karena dinilai efektif dan tidak menimbulkan pencemaran udara.
BACA JUGA:Selesaikan Macet, Sampah, dan Banjir, Bangun Sinergi dengan Legislatif
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Raih Penghargaan PR Indonesia Awards 2025 Berkat Program Sampah Jadi Berkah
Selain itu, teknologi Motah tidak membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) saat pengoperasian. Sehingga Wali Kota Palembang pun menjajaki kerja sama dengan Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto terkait pengelolaan sampah ini.
Didasari hasil audiensi dengan Aster Panglima TNI, Mayjen TNI Mohammad Naudi Nurdika di Kantor Ledeng yang memaparkan keunggulan teknologi Motah.
"Kita tidak hanya melihat, namun menjajaki peluang kerja sama. Insya Allah akan ada progres dan tindak lanjutnya.
Sehingga ini bisa menjadi solusi meminimalisir sampah yang selama ini ada di Palembang. Paling tidak sampah tersebut itu diatasi dan tidak menimbulkan pencemaran udara," ujar Ratu Dewa, kemarin (21/3).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Dr H Akhmad Mustain mengungkapkan alat tersebut (Motah) mampu menuntaskan sampah hingga 15 ton sehari.
Dalam implementasinya, kata Mustain, butuh setidaknya 80 unit Motah untuk menyelesaikan masalah sampah yang ada di Kota Palembang.
BACA JUGA:Sekitar 1,4 Ton Sampah Terkumpul dalam Aksi Hari Peduli Sampah Nasional di Desa Arahan
BACA JUGA:Kurangi Volume Sampah di TPA, Wawako Ajak Warga Prabumulih Pilah Sampah
"Produksi sampah kita kisaran 1.200 ton per hari, sementara Motah bisa menuntaskan sekitar 15 ton perhari, maka setidaknya kita butuh 80 unit Motah. Ini bisa jadi solusi mengatasi persoalan sampah yang ada di skala komunal atau kawasan.
Kalau di skema kita, tahap awal mungkin bisa kita gunakan untuk penanganan sampah hasil kegiatan di Dinas PU," pungkasnya. (afi/fad/)