INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Informasi mengenai dugaan kasus pelecehan seksual di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Ogan Ilir telah memicu perhatian serius  anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Muhammad Sayuti.

Dirinya sangat menyayangkan kasus tersebut kembali terjadi di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman bagi para santri.

BACA JUGA:Modus Pelecehan Seksual Agus Buntung, 17 Korban Muncul ke Permukaan

BACA JUGA:Ade Rahma Wulan Sari Lapor Polisi, Kasus Pelecehan Verbal Memicu Reaksi Hukum di Palembang

“Apalagi dugaan tindak pidana ini dilakukan seorang guru PNS terhadap anak didiknya. Ini benar-benar perbuatan keji yang tidak bisa dibenarkan sama sekali,” ujarnya.

Sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Ogan Ogan Ilir, Sayuti mengecam keras tindakan tersebut. Pelaku diduga juga berprofesi sebagai guru silat di salah satu ponpes ternama di kabupaten tersebut.

“Ini bukan masalah yang bisa dianggap remeh. Anak yang menjadi korban akan mengalami trauma mendalam, yang tentu berdampak buruk pada psikologi dan tumbuh kembang mereka.

Ini tindak pidana serius yang mengancam masa depan anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa,” ungkapnya.

Wakil Ketua Komisi IV ini akan terus memonitor kasus ini dengan serius hingga selesai. ‘’DPRD akan memastikan korban, termasuk keluarganya, mendapatkan perlindungan, keadilan, serta terpenuhi hak-hak mereka.

Kita juga memastikan pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya. Perlu ada langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” tambah Sayuti.

Sayuti juga mendorong para korban berani berbicara dan melaporkan peristiwa tersebut kepada aparat penegak hukum.  ‘’Korban jangan takut untuk speak up.

Ini penting agar pelaku pelecehan seksual bisa segera ditindak. Dengan begitu, kita dapat mempersempit ruang gerak mereka,” imbaunya.

BACA JUGA:Heboh! Oknum Pegawai Kampus di Palembang Diduga Lakukan Pelecehan terhadap Mahasiswa Baru, Ini Ceritanya!

BACA JUGA:Jatanras Ringkus 6 Perampok Toko Sembako Disertai Pelecehan di Banyuasin, Ini Tampangnya