RSMH Bangun Gedung 9 Lantai
*Atasi Masalah Terbatas Bed dan Daftar Tunggu Rawat Inab
*Kembangkan Dua Layanan Unggulan Baru
PALEMBANG - Sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk lima provinsi, RSUP dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang tentu saja jadi tumpuan. Semua pasien yang tak tertangani dari Sumsel, Babel, Jambi, Lampung dan Bengkulu dirujuk ke sini.
“Itulah kenapa di RSMH sering penuh. Menjadikan pasien yang dirujuk ke sini haru menunggu dulu karena kamar rawat inapnya belum ada yang kosong,” ungkap Direktur Utama (Dirut) RSMH Palembang, dr Siti Khalimah SpKJ MARS, kemarin (5/4).
Diakuinya, untuk jumlah tempat tidur pasien (bed) saat ini jumlahnya sangat terbatas. Salah satunya karena ada pengurangan tempat tidur imbas program Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). “Ada ruangan yang kita pakai untuk ICU. Jadi memang saat ini agak sulit. Tapi kami berupaya terus untuk melakukan langkah perbaikan," bebernya.
Menurut dr Siti Khalimah, beberapa upaya RSMH Palembang misalnya, memperbaiki alur pasien. Seperti pasien pulang, peng-administrasiannya dipercepat sehingga tempat tidur yang kosong itu bisa digunakan lebih cepat. BACA JUGA : Diskon Pengiriman Pempek Selama Ramadan
Kemudian, mengalihkan tempat tidur dari kelas 2 ke kelas 3, "Karena kebutuhan terbanyak di kelas tiga," sambungnya. Yang terbaru, ada rencana tahun depan pihaknya akan membangun gedung perawatan sembilan lantai. "Kami berharap bisa mengatasi permasalahan rujukan ke RSMH," tutur dia.
Penerapan sistem informasi rujukan terintegrasi (Sisrute) juga sudah berjalan. Secara otomatis akan mencari rumah sakit-rumah sakit yang sesuai dengan kondisi pasien. "Jadi setelah di-input, kondisi pasien maka sistem akan mencarikan rumah sakit dengan kompetensi yang sesuai," jelasnya.
Namun kadang ada masalah rujukan melalui sisrute ini. Dari rumah sakit perujuk, kadang data-data yang dibutuhkan RSMH belum lengkap. Karena itu pasien belum bisa diterima. "Kami selalu melakukan feedback ke rumah sakit-rumah sakit yang merujuk pasien untuk melengkapi semua data pasien yang diperlukan," jelasnya.
Saat ini, jumlah tempat tidur di RSMH untuk rawat inap ada 895 bed. Dokter spesialis 56 orang dan subspesialis 168 orang. "Karena jumlah subspesialis di RSMH lengkap, makanya kasus-kasus kompleks akan dirujuknya ke sini. Apalagi dengan fasilitas untuk semua layanan cukup lengkap," tandas dr Siti Khalimah.
RSMH memiliki unggulan dalam hal layanan kanker terpadu dan jantung terpadu. "Sekarang ini kami juga sedang mengembangkan layanan unggulan baru yang belum ada di Indonesia, yaitu kardioonkologi dan cryptogenic stroke. Kami berharap layanan baru ini bisa meningkatkan daya saing RSMH," tukasnya.
Sementara, Adi warga Palembang, mengaku harus menunggu beberapa hari dulu baru bisa keponakannya yang dirawat di RS Bhayangkara Moh Hasan dirujuk ke RSMH. "Beberapa hari kamar penuh, jadi sempat menunggu, belum bisa dirujuk," tukasnya. Dia berharap, fasilitas di RSMH sebagai rumah sakit andalan masyarakat -Sumsel bisa ditambah dan ditingkatkan.(nni)