USD Menguat Pasca Keputusan The Fed, Bank Indonesia Tetap Pertahankan Suku Bunga

Pada Kamis, 20 Maret 2025, nilai tukar USD mengalami penguatan terhadap mata uang utama lainnya, seiring dengan keputusan The Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga.-Foto IST -
SUMATERAEKSPRES.ID - Pada Kamis, 20 Maret 2025, nilai tukar USD mengalami penguatan terhadap mata uang utama lainnya, seiring dengan keputusan The Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga.
Langkah ini sudah diperkirakan sebelumnya, meskipun The Fed memperingatkan tentang potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa tidak diperlukan tindakan drastis menjelang kemungkinan perang tarif yang diprakarsai oleh Presiden Donald Trump.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%, seperti yang telah diprediksi oleh banyak analis.
Keputusan ini diambil untuk merespons ketidakpastian pasar domestik yang dipicu oleh kekhawatiran akan potensi perang dagang global dan dampak kebijakan fiskal pemerintah.
BACA JUGA:Bazar Ramadhan 1446 H di Lahat, Sembako Murah untuk Anggota Polri dan Masyarakat
BACA JUGA:Mengenalkan Puasa Sejak Dini kepada Anak-anak di SD IT Ananda Empat Lawang
Di sisi lain, harga emas internasional mencatatkan rekor tertinggi baru setelah ketegangan di Timur Tengah semakin memanas.
Ketidakpastian dalam kondisi perdagangan global, yang turut dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan Amerika Serikat di bawah Trump, mendorong investor untuk mencari aset aman, sehingga harga emas naik signifikan.
Bank of Japan (BOJ) juga mempertahankan suku bunganya pada pertemuan sebelumnya, sebagaimana telah diperkirakan.
Namun, Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, memperingatkan bahwa inflasi kemungkinan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
BACA JUGA:Wuling Hadirkan Berbagai Promo Istimewa di Mall Exhibition Summarecon Serpong
BACA JUGA:Dapatkan Cuan dari Gadget dengan Aplikasi Penghasil Uang
Meskipun begitu, BOJ akan tetap berhati-hati dalam melakukan penyesuaian kebijakan moneter, mengingat ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi.
Kondisi Pasar Mata Uang