Mahasiswi di Palembang Tertipu Joki Tugas Kuliah Hingga Merugi Belasan Juta, Begini Modusnya

DITIPU: Korban IM (23) seorang mahasiswi di Palembang saat melapor ke SPKT Polrestabes Palembang lantaran mengalami tindak penipuan oleh orang yang mengaku sebagai joki tugas kuliah hingga korban mengalami kerugian senilai belasan juta rupiah, kemarin (12--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tindak penipuan dengan modus berpura-pura menjadi joki mengerjakan tugas kuliah hingga berujung kerugian belasan juta rupiah kini marak terjadi.
Kali ini korbannya seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi yang ada di Kota Palembang berinisial IM (23) yang harus mengalami kerugian mencapai hingga Rp12 juta.
BACA JUGA:Waspada Peretasan WhatsApp! Penipu Beraksi Jelang Lebaran, Korban Tertipu Uang Jutaan Rupiah
BACA JUGA:Mahasiswi di Palembang Tertipu Jutaan Rupiah, Modus Joki Tugas Terungkap
Dia pun melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, kemarin (12/3).
Kepada petugas, IM membeberkan tindak penipuan berkedok joki tugas kuliah ini terjadi pada Senin (10/3) siang, sekitar pukul 10.30 WIB, saat dirinya tengah berada di rumahnya di Kecamatan Kemuning, Kota Palembang.
Saat dirinya memang membutuhkan jasa joki untuk tugas kuliah sehingga dia pun memilih untuk berselancar di media sosial (medsos), sampai akhirnya korban menemukan dengan akun milik terlapor yang menerima jasa pengerjaan tugas kuliah.
"Saat itu saya hubungi terlapor melalui WhatApps yang tertera di akun medsos dan sepakat tarifnya Rp200 ribu, lalu saya transfer ke rekening bank dengan penerima berinisial F," ungkap korban, kemarin (12/3).
Pada malam harinya, dirinya kembali dihubungi terlapor dan mengabarkan jika tugasnya sudah selesai dan meminta dirinya untuk jadi member sebagai syarat pengiriman dokumen.
"Dia chat dan bilang harus jadi member supaya file-nya terkirim. Pertama, dia minta Rp1,75 juta, alasannya biar aktif member-nya," ujarnya.
Karena dijanjikan uang tersebut akan kembali, IM pun percaya dan melakukan transaksi. Tak sampai di situ, terlapor kembali meminta sebanyak Rp3,57 juta dan disanggupi korban.
"Kemudian saya tunggu 10 menit, uangnya belum kembali. Lalu dia minta transfer sekitar Rp6 juta. Total katanya akan dikembalikan sekitar Rp12 juta," katanya.
Di situlah IM baru menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan. Tak terima, atas kejadian tersebut korban mengalami kerugiannya Rp5,52 juta.
"Saya berharap biar semua orang waspada dan tidak ada korban lainnya, selain itu pelaku juga bisa ditangkap," pinta korban.