Antisipasi Harga Mahal, Warga Tanam cabai

MURATARA -  Harga cabai biasanya mendekati hari besar seperti Lebaran akan mengalami peningkatan. Mengantisipasi hal tersebut, sejak jauh hari warga Muratara ramai-ramai menanam tanaman cabai merah.

Selain menjalankan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), warga juga mengaku menanam cabai solusi cepat atasi lonjakan harga cabai jelang Lebaran. ‘’Saat ini memang banyak warga di SP 5 yang membudidayakan cabai merah,’’ ujar Dumi, warga SP5, Desa Bina Karya, Kecamatan karang Dapo, Muratara.

Menurutnya,  selain efek gencarnya sosialisasi program GSMP oleh pemerintah daerah, warga juga terdorong desakan dan kebutuhan saat menghadapi momen Lebaran 1444 H. ‘’Jika mendekati Lebaran harga cabai biasanya cukup mahal, bahkan pernah  tembus sampai Rp100 ribu per kg. Daripada beli banyak warga tanam sendiri, 30 batang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga," katanya.

Dumi berharap pembagian bibit cabai yang dilakukan pemerintah daerah beberapa waktu lalu tak hanya dilakukan di wilayah ibu kota kabupaten semata. Namun harus juga disalurkan hingga ke masyarakat pelosok daerah. ‘’Supaya seragam ada semangat kebersamaan dan programnya sukses harus serentak dilaksanakan," bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Asim Nurudin mengungkapkan, pembagian bibit yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan beberapa waktu lalu merupakan hasil dari budidaya dan pengembangan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan di lahan percontohan. ‘’Lahan ini sengaja kita kembangkan sebagai contoh untuk masyarakat. Hasilnya akan dibagikan ke masyarakat untuk dijadikan bibit kembali,’’ katanya.

Dikatakan, pihaknya langsung membagikan bibit tanaman secara gratis ke masyarakat.  ‘’Ini supaya hasilnya terus berkembang lebih luas," ucapnya.

Pihaknya berharap, warga Muratara tidak selalu menjadi masyarakat yang konsumtif, dan pasif terhadap beragam program pemberdayaan masyarakat.  ‘’Namun warga di Muratara lebih condong diminta produktif, penuh semangat hidup, energik dan pantang menyerah khususnya dalam mengembangkan program GSMP,’’ katanya.

Sekarang, lanjutnya, warga harus berusaha jika tak mau ketinggalan. ‘’Buanglah jauh jauh istilah nalak buah ke utan nyingkap daun dapat makan. Lahan yang ado garap di kebon jangan di telantarkan, banyak yang sukses karno bekebun," tegasnya. (zul/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan