Terungkap, Pelaku Begal yang Nyambi Jadi Driver Taksi Online, Beraksi Usai Tarik Penumpang

Terungkap! Komplotan begal di Palembang, salah satu pelaku residivis yang menyamar jadi driver taksi online, berhasil ditangkap setelah beraksi. Foto:Nanda/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID - Kasus pembegalan yang melibatkan mobil Daihatsu Sigra akhirnya terungkap, dengan salah satu tersangka yang diketahui merupakan residivis kasus serupa.
Pelaku ini baru saja bebas pada November 2024 lalu dan kembali terlibat dalam aksi kejahatan. Penangkapan pelaku dilakukan oleh Tim Gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polrestabes Palembang secara dramatis.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, bersama Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Anwar Reksowidjojo dan Kasat Reskrim AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, mengungkapkan peristiwa tersebut dalam konferensi pers yang diadakan di Aula Utama Polrestabes Palembang, Selasa (4/3/2025).
BACA JUGA:Upayakan Harga Sembako Stabil
BACA JUGA:Suzuki Catatkan Penjualan Positif di IIMS 2025, Raih 1.700 Unit dan Peningkatan 41%
Menurut Harryo, pelaku-pelaku ini merupakan bagian dari komplotan pembegalan lintas kabupaten dan kota. Mereka diketahui telah melakukan aksi serupa di Ogan Ilir dan Banyuasin.
"Total ada tujuh tersangka dalam komplotan ini. Empat orang berhasil diamankan pada Senin malam (3/3) sekitar pukul 23.30 WIB, di Jalan Aiptu Wahab, 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang. Sementara tiga tersangka lainnya masih dalam pengejaran," ungkap Harryo.
Dari empat tersangka yang diamankan, mereka terlibat dalam lima aksi begal di Palembang. Laporan dari masyarakat mencatat ada empat laporan di Polrestabes Palembang dan satu laporan di Polsek IB 1.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi PMI, Periksa Sejumlah Saksi
BACA JUGA:Efisiensi hingga Rp20 M, Ini Kata Muchendi
Para pelaku selalu menggunakan plat palsu yang berbeda-beda dalam setiap aksinya.
Penangkapan keempat tersangka dilakukan setelah pengintaian panjang, namun proses penangkapan berjalan dramatis karena keempat tersangka berusaha melarikan diri dengan cara menabrakkan mobil mereka ke arah mobil petugas.
"Kami terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur, yang mengakibatkan satu tersangka, Edwin, meninggal dunia karena mencoba melukai petugas," jelas Harryo.
Menurut Harryo, Edwin adalah otak dari komplotan ini. Dia baru saja bebas dari penjara pada November 2024 dan memilih menjadi driver taksi online.