https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Penumpang Boleh Makan-Minum di LRT

PADAT PENUMPANG : Penumpang memenuhi gerbong LRT. Di bulan Ramadan, penumpang boleh makan minum saat buka puasa.-FOTO: BUDIMAN/SUMEKS-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Selama bulan Ramadan, LRT Sumsel tetap beroperasi seperti biasa. Bagi penumpang yang naik LRT pada jam berbuka puasa, diperkenankan untuk makan dan minum dengan ketentuan minum dari botol dan makanan ringan atau snack dengan tujuan berbuka puasa. Kebijakan ini diambil untuk menghormati umat Islam yang sedang berpuasa.

Manager Humas PT KAI Divre III, Aida Suryanti menjelaskan selama ini aturan di LRT tidak memperbolehkan atau melarang penumpang makan ataupun minum selama perjalanan.

BACA JUGA:Serempet Motor Menikung Melebar, Pengendara Beat Tewas Hantam Tiang LRT

BACA JUGA:Tiang LRT Sumsel Berulang Kali Ditabrak, Berdampak Jangka Panjang Kemungkinan Terburuk Terjadi Keretakan

Namun khusus bulan Ramadan diperbolehkan saat berbuka puasa. Ini mengingat operasional LRT terakhir pukul 19.01 WIB dari Stasiun DJKA dan pukul 19.55 WIB dari Stasiun Bandara SMB II. 

Kata Aida, petugas yang ada di dalam LRT juga akan mengingatkan para penumpang yang berpuasa untuk sesegera mungkin berbuka ketika waktu berbuka tiba.

Hanya saja ia mengingatkan ke semua penumpang agar selalu menjaga kebersihan dan tidak meninggalkan sampah di LRT.

"Tak kalah penting agar tetap tertib selama waktu berbuka dan tidak mengurangi kenyamanan penumpang lainnya," tegas Aida, Sabtu (1/3). 

Selama bulan Ramadan, KAI tetap mengoperasionalkan 94 perjalanan LRT pukul 05.06-20.43 WIB dengan jarak antarstasiun atau headway 18 menit.

Sejauh ini, jumlah penumpang LRT pada triwulan I atau tanggal 1 Januari-28 Februari 2025 mencapai 720.784 penumpang, rata-rata per harinya 12.217 penumpang. Volume tertinggi penumpang terjadi pada tanggal 1 Januari sebanyak 34.113 penumpang. 

Adapun untuk stasiun tertinggi penumpang yang naik dan turun di Stasiun Asrama Haji dengan 2.568 penumpang, lalu Stasiun Ampera dengan 2.361 penumpang, Stasiun Bumi Sriwijaya dengan 1.596 penumpang, dan Stasiun DJKA dengan 1.422 penumpang.

Untuk rute ke Stasiun Bandara SMB II, akunya, sebagai bagian konektifitas antar moda transportasi mempermudah calon penumpang melanjutkan perjalanan naik pesawat. 

Rute yang terhubung secara langsung ke Bandara SMB II ini juga sebagai solusi menghindari kemacetan dan memastikan ketepatan waktu tiba di bandara.

Dirinya mengimbau kepada semua calon penumpang tujuan Stasiun Bandara agar bisa menjadwalkan perjalanannya tiga jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan