https://sumateraekspres.bacakoran.co/

'Kami Tak Butuh Makan Gratis' : Ribuan Pelajar Wamena Gelar Longmarch Tolak Program MBG

Ribuan pelajar Wamena menggelar longmarch ke DPRD Jayawijaya, menuntut pendidikan gratis dan menolak program makan bergizi gratis. Pendidikan yang merata untuk masa depan Indonesia! Foto:Ist/Sumateraekskpres.id--

Wamena, SUMATERAEKSPRES.ID – Ribuan pelajar SMP dan SMA yang berasal dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menggelar aksi longmarch menuju Kantor DPRD Jayawijaya pada Senin pagi, menolak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Aksi yang diikuti oleh pelajar dari berbagai sekolah ini bertujuan untuk menyampaikan tuntutan mereka terkait alokasi anggaran pemerintah.

Para pelajar dalam aksinya menyampaikan dua tuntutan utama, yakni menolak program makan gratis yang mereka anggap tidak aman dan mengalihkan anggaran tersebut untuk pendidikan gratis.

BACA JUGA:Dominasi Cuaca Palembang Hari Ini Masih Hujan Ringan dan Berpetir

BACA JUGA:Nakes Banyuasin Terima Tunjangan Pendapatan Pegawai (TPP) untuk Pertama Kalinya

Menurut para pelajar, meskipun program makan bergizi gratis terdengar baik, namun biaya administrasi sekolah yang masih dibebankan kepada orang tua siswa menjadi masalah besar. 

“Kami tidak butuh makan gratis, kami butuh pendidikan gratis,” ujar salah satu pelajar yang turut serta dalam aksi tersebut.

Aksi longmarch yang awalnya berjalan damai ini sempat berubah menjadi ricuh saat aparat kepolisian mulai membubarkan massa secara paksa.

BACA JUGA:Gak Perlu Nunggu Lama! Cara Pinjam Uang di DANA Lewat Facebook yang Bikin Cepat Cair

BACA JUGA:Rumah Rendi di Pedamaran Ludes Terbakar Akibat Korsleting, Hanya Tersisa Baju di Badan

Tembakan peringatan dan gas air mata dikeluarkan oleh polisi untuk mengendalikan kerumunan.

Bentrok terjadi ketika sejumlah peserta aksi melempari petugas dengan batu. Meskipun demikian, para pelajar yang terlibat dalam aksi tersebut tetap menegaskan bahwa mereka berusaha menyuarakan aspirasi mereka secara damai.

“Saya ingin pendidikan yang adil untuk kami, anak-anak Papua. Kami bukan ingin bertindak anarkis, hanya ingin menyampaikan bahwa pendidikan gratis lebih penting daripada makan gratis,” ungkap salah satu pelajar dalam wawancaranya.

BACA JUGA:Gara-Gara Rp 50 Ribu, Herman Ditik4m di Palembang: Ini Kronologi Lengkap dan Tuntutan Keluarga

BACA JUGA:Inalillahi, Kecelakaan Maut di Jalan Rusak Musi Rawas, Pelajar SMA Meninggal Dunia Ditabr4k Minibus

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan