Pelabuhan Jadi Turbin Ekonomi
*Dorong Pengembangan New Port Palembang
PALEMBANG - Pemprov Sumsel terus mendorong pengembangan Pelabuhan Laut Dalam Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin. Terbaru, kawasan yang diproyeksi menjadi turbin pendorong ekonomi di Provinsi Sumsel itu nyatanya telah dilirik oleh PT Pertamina Trans Kontinetal (PTK) untuk membangun Pelabuhan New Palembang.
Asisten II bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumsel, Budi Dharma mengatakan, Tanjung Api-Api (TAA) saat ini juga menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Beberapa waktu lalu Kemenhub menawarkan investasi kepada anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang pelabuhan, yakni PT Pertamina Trans Kontinetal.
"Sebelumnya sudah ada pembicaraan dan kesepakatan antara PT Pertamina Trans Kontinetal dengan Pemprov Sumsel untuk pengembangan kawasan pelabuhan," katanya saat ditemui Sumatera Ekspres, di ruang kerjanya, kemarin (31/3). Ia mengatakan keberadaan pelabuhan baru di Sumsel sudah dirasa sangat diperlukan karena pelabuhan yang ada di dalam Kota Palembang ini tak memungkinkan lagi. BACA JUGA : Tangani Kebakaran, Ini Instruksi Ratu Dewa
BACA JUGA : 610 Penyuluh KB Seleksi Kompetensi PPPKApalagi mengingat dampak kepada lalu lintas, kendaraan keluar masuk pelabuhan dalam kota sering memicu kemacetan. "Dari fisibility studi sudah tidak layak di Pelabuhan Boom Baru, karena kawasan seputarnya sering macet dan kecelakaan," ucap dia. Selain itu Sungai Musi juga sudah semakin dangkal membuat kapal besar tidak lagi bisa masuk pelabuhan.
Dikatakan, Pemprov dan Kemenhub pun terus mendorong pengembangan Tanjung Carat kepada anak perusahaan Pertamina. “FS dan persiapan lahan Tanjung Carat menjadi tanggung jawab Pemprov, sedangkan desainnya Pertamina, karena berdasarkan keperluan dan kebutuhan," bebernya.
Budi menambahkan perusahaan PT Pertamina Trans Kontinetal sangat tertarik berinvestasi mengingat core bisnis-nya juga pas pelabuhan. "Perusahaan ini sudah sangat tertarik, namun investasinya masih menunggu FS dan DED. Kerja samanya baru tahap awal. Setelah selesai, baru bisa kita ketahui nilai investasinya," bebernya.
Pihaknya juga masih terus menawarkan kepada investor lain untuk turut mengembangkannya, sembari mempersiapkan dan kelayakan termasuk Amdal. Ini penting sebab setiap pembangunan harus memperhatikan lingkungan. "Kita tidak mau membangun tanpa memperhatikan lingkungan dan dampaknya," bebernya. Kareanya, ia mengungkapkan untuk groundbreaking pelabuhan juga sangat tergantung Kemenhub mengingat yang paling berwenang juga Kemenhub.
Dirut PT Pertamina Internasional Shipping, Yoki Firnandi mengatakan sejak 2020 Pertamina dipecah menjadi beberapa sub holding. Salah satunya Pertamina Internasional Shipping yang bergerak di bidang pelayaran nasional bertahap internasional dan memiliki anak perusahaan yakni PT PTK yang mengelola pelabuhan Pertamina. “Mudah-mudahan nantinya kita bisa turut serta dalam pengembangan Pelabuhan New Palembang,” pungkasnya.
Diproyeksi nilai Capex Pelabuhan New Palembang di Tanjung Carat sendiri mencapai Rp3,29 triliun. Statusnya saat dalam tahap perencanaan yakni proses permohonan project development ke Kementerian Keuangan. (yun/fad/)