https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Anggaran Dipakai Program MBG, Pembangunan Jembatan Gantung Putus Desa Pusar Ditunda, Terdampak Efisiensi

--

Dengan efisiensi anggaran, tentu sedikit banyaknya akan ada dampak terhadap daerah. Namun mau tidak mau harus tetap dijalankan, sesuai intruksi pusat. "Iya harus siap, itu sudah menjadi keinginan pusat," pungkasnya.

Kepala BPKAD Kota Prabumulih Wawan Gunawan, pihaknya masih menunggu SE Mendagri tentang efisiensi pemerintah daerah. "Pada prinsipnya kami selaku pemerintah daerah selalu mengikuti aturan pemerintah pusat," tegasnya.

Diketahui, dalam paripurna akhir November 2024 lalu, DPRD Kota Prabumulih telah mengesahkan APBD Kota Prabumulih TA 2025 sebesar Rp1.072.636.419.816,00 (Rp1,072 triliun). Pendapatan transfer daerah, diperkirakan mencapai Rp901.820.707.413,00. Dari pemerintah pusat Rp847.722.539.816,00,  dan transfer antar daerah  Rp54.098.167.597,00.

Sedangkan rencana belanja daerah TA 2025, direncanakan mencapai Rp1.172.636.419.816,00. Terdiri dari belanja pegawai Rp583.956.780.395,00. Belanja barang dan jasa Rp362.955.334.795,00. Belanja subsidi Rp208.050.000,00. Belanja hibah Rp13.565.189.274,00, dan belanja bantuan Rp264.000.000,00. 

Pj Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri, mengatakan Pemkab Empat Lawang akan segera menerbitkan instruksi resmi sebagai panduan efisiensi anggaran. Dalam rangka menindaklanjuti Inpres No 1/2025.

"Kami sudah menyiapkan instruksi bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai arahan Presiden, dengan panduan teknis yang tengah disusun oleh Kementerian Dalam Negeri," ujarnya.

Dalam proses review APBD 2025, efisiensi akan dilakukan di berbagai pos anggaran tanpa mengorbankan layanan publik yang bersifat esensial. "Pembahasan teknis terkait perubahan anggaran akan dilakukan bersama pihak legislatif untuk memastikan implementasinya berjalan optimal," tambah Fauzan.

Pj Bupati Muara Enim H Henky Putrawan SPt MSi MM, mengatakan Pemkab Muara Enim sudah melakukan rapat soal efisiensi anggaran TA 2025. Mencadangkan 50 persen anggaran dari beberapa kegiatan yang dilakukan efisiensi, di antaranya biaya perjalanan dinas.

"Sejauh ini, kami sudah memperhitungkan mana yang dilakukan efisiensi mana yang tidak, sehingga tidak akan menurunkan kinerja dari setiap OPD," singkatnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, dr Eni Zatila MkM, menjelaskan karena perjalanan dinas monitoring ke puskesmas dan lainnya kena efisiensi, maka dapat dilaksanakan secara zoom atau daring. “Kalau untuk obat-obatan dan kebutuhan kesehatan lain, tidak bisa diefisiensikan. Karena akan menganggu pelayanan,” tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan