Jadi Daya Tarik Wisata, Cap Go Meh Semarak, Diserbu Ribuan Pengunjung

PADAT: Malam puncak perayaan Cap Go Meh di Pulo Kemaro, Senin (10/2) malam begitu padat pengunjung. Selain beribadah, ada kirab, pawai, atraksi barongsai, gemerlap lampion, serta sajian kuliner yang membuat tradisi ini sudah menjadi daya tarik wisata di-foto: kris/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro mencapai puncaknya dengan kemeriahan luar biasa, Senin (10/2/2025). Ribuan pengunjung memadati kawasan kelenteng Tridarma, tempat ikonik yang menjadi pusat perayaan Tahun Baru Imlek di Palembang.
Suasana penuh warna dengan lentera merah menghiasi setiap sudut, sementara doa dan harapan dipanjatkan oleh umat yang datang dari berbagai daerah. Sejak magrib, arus pengunjung terus mengalir ke Pulau Kemaro, baik melalui jalur sungai dengan perahu maupun jalur darat.
Mereka yang datang tidak hanya warga Tionghoa yang merayakan Cap Go Meh, tetapi juga masyarakat umum yang ingin menikmati suasana budaya dan tradisi khas perayaan Cap Go Meh. Sejumlah ritual keagamaan digelar, termasuk doa bersama, sembahyang, dan pembakaran kertas sembahyang sebagai simbol penghormatan kepada leluhur.
Salah satu momen yang paling dinantikan dalam puncak Cap Go Meh di Pulau Kemaro adalah kirab budaya dan atraksi barongsai. Dengan iringan musik khas Tionghoa, barongsai berwarna-warni menari lincah di tengah riuh tepuk tangan pengunjung.
Selain itu, pertunjukan wushu dan tari naga juga menambah semarak perayaan. Banyak pengunjung yang mengabadikan momen ini dengan berfoto bersama para pemain barongsai dan naga.
BACA JUGA:Pasang 6500 Lampu Seri dan 400 Lampion, Puncak Perayaan Cap Go Meh di Pulo Kemaro
Ketua panitia perayaan Cap Go Meh, Ko Harun, mengatakan bahwa tahun ini jumlah pengunjung meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. "Kami bersyukur karena antusiasme masyarakat begitu tinggi. Ini menunjukkan bahwa Cap Go Meh di Pulau Kemaro bukan hanya sekadar tradisi umat Tionghoa, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya bagi Palembang," ujarnya.
Selain ritual keagamaan dan pertunjukan seni, berbagai kuliner khas juga tersedia di sekitar area vihara. Pengunjung dapat menikmati hidangan seperti lontong cap go meh, kue keranjang, dan aneka jajanan tradisional lainnya. Banyak wisatawan yang sengaja datang untuk mencicipi makanan khas ini sambil menikmati suasana malam yang semakin meriah dengan gemerlap lampion.
Pihak keamanan dari kepolisian dan pecalang Tionghoa turut mengawal jalannya acara agar berlangsung dengan tertib. Warga Kota Palembang juga mendukung penuh perayaan ini sebagai bagian dari promosi wisata budaya. "Kami berharap ke depan perayaan ini bisa semakin besar dan menjadi ikon wisata religi di Palembang," ujar salah satu pengunjung, Pa’i.
BACA JUGA:Berharap Keberkahan, Sembelih Kambing Berwarna Hitam, Cap Go Meh Dongkrak Kunjungan Wisatawan
BACA JUGA:Keramaian Cap Go Meh di Pulau Kemaro Jadi Magnet Kawanan Pencopet, Apes 3 Orang Tertangkap Tangan
Kapolrestabes Kombes Harryo, sangat mengapresiasi kegiatan ini.
"Luar biasa kegiatan ini melibatkan sebanyak 700 UMKM, dan kita maksimalkan pengamanannya. Kita harapkan semuanya dapat berjalan lancar," kata dia singkat.