Ajak Tanam Jenis Liberica

*Gubernur Resmikan Pabrik Kopi Gending Sriwijaya

PALEMBANG – Pabrik kopi ‘Gending Sriwijaya’ diresmikan Gubernur Sumsel H Herman Deru, kemarin (30/3). Lokasinya di Talang Keramat, Kabupaten Banyuasin. Kopi yang diolah di sana dari   perusahaan besar PT Sriwijaya Agro Industri (SAI) dan CV Sinar Terang Mulia yang bekerja sama dengan BUMN di Sumsel.

Harapan besar gubernur, pabrik kopi ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani kopi Sumsel. Deru menegaskan, Pemprov Sumsel sangat peduli dengan dunia pertanian. "Terus terang pagi ini (kemarin) saya berduka (karena Indonesia dicabut sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.Tapi duka saya seketika hilang dengan adanya peresmian pabrik kopi Gending Sriwijaya ini," jelasnya.

Disampaikannya, di Indonesia khususnya Sumsel ada tiga jenis kopi. Robusta, Arabica dan Liberica. "Jenis Robusta paling sering ditemukan di mana-mana. Baik di warung kopi, restoran dan rumah tangga,” bebernya.

Sedangkan untuk jenis Arabica harus ditanam di tempat yang tinggi. Tapi memang punya taste tersendiri. Asam, tapi tak bahaya bagi lambung. “Orang kita ada yang memiliki selera khusus terhadap Arabica," ungkap Deru.

BACA JUGA : Misi Melestarikan, Resep Turunan Keluarga

Sedangkan jenis Liberica, ini tanaman kopi alternatif. Bisa tumbuh dimana saja, termasuk di rawa, dan dataran rendah. Tapi belum memasyarakat. “Ayo, kita sama-sama menyebar luaskan jenis Liberica ini. Jika ada lahan kosong bisa kita tanami. Terutama di areal karhutla," ajak Gubernur.

Di Sumsel, lahan kopi eksisten luasnya kurang lebih 280 ribu ha. Nomor 3 terluas di dunia. “Masalahnya, kita belum temukan pasar nasional bahkan internasional untuk kopi merek dari Sumsel,” cetusnya.

Padahal branding itu perlu untuk produk sebuah pabrik pengolahan kopi dalam skala besar. "Nyatanya setelah jadi kopi kemasan, tidak sebut Sumsel lagi. Itu yang terjadi selama ini," ungkapnya. Nah, kini dengan danya pabrik kopi Gending Sriwijaya, Gubernur berharap menjadi penyemangat dalam membantu petani kopi.

Selain itu, dalam proses pengolahan jadi kopi, harus mengedepankan higienitas. Kebersihan. “Dulu pernah ada calon investor yang akan menanamkan modalnya. Tapi gagal karena melihat kopi kita dijemur di jalanan, dilalui kuda, kerbau bahkan dilindas oleh kendaraan," ceritanya.

Deru ingin kopi dari Sumsel memiliki estetik cara penyajiannya. Seperti kopi dari daerah Aceh. Cara menghidangkannya dengan cara gelasnya dibalik. “Kita juga harus ada ciri khas. Semoga kopi Sumsel cepat mendunia,” tukasnya.

Direktur PT. Sriwijaya Agro Industri (SAI), H Arkoni berterima kasih kepada  Gubernur Sumsel. "Jarang gubernur mau mengunjungi bahkan meresmikan usaha sekelas UMKM. Kita berharap ke depan usaha pabrik kopi Gending Sriwijaya ini akan dapat menjadi merek ternama," katanya.

Harapan lain, pabrik tersebut dapat menyerap banyak tenaga kerja. “Kami ingin Pak Gubernur dapat memimpin kembali di masa akan datang,” pungkasnya. (iol)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan