Banyak Gepeng-Pengamen Datangan

*Dari Banyuasin-Ogan Ilir

*Puluhan Badut Disidang Yustisi

PALEMBANG - Kian marak manusia badut  beraksi di persimpangan lampu merah Kota Palembang. Selain melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2013, juga membahayakan keselamatan diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.

Petugas tim penjangkauan Dinas Sosial (Dinsos) Palembang melakukan penjaringan. Puluhan manusia badut pun terjaring. "Butuh beberapa hari, tim penjangkauan menjaring puluhan manusia badut ini," kata Enos Gresik SE MSi, Subkoordinator Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Palembang, kemarin (30/3).

Mereka terjaring dari 14 titik. Meliputi jalan baru arah bandara, simpang flyover, simpang tiga Alang-Alang Lebar, simpang Polda Sumsel, simpang Charitas, simpang empat flyover Jakabaring, simpang Patal, simpang Macan Lindungan, simpang Taqwa serta simpang M Isa.

"Petugas pun menyita peralatan badut mereka," ucapnya. Puluhan manusia badut yang terjaring itu diserahkan ke Sat Pol-PP Kota Palembang. Mereka akan menjalani sidang yustisi. "Manusia-manusia badut ini sangat bandel. Telah berulang kali terjaring, masih bandel," tuturnya.

BACA JUGA : Hingga Maret Hasilkan PAD Rp308 Juta

Kabid Bina Tibjm Transmas Sat Pol-PP Kota Palembang, Cherly Panggar Besi SE, mengatakan, pihaknya siap menampung manusia badut yang terjaring itu. Mereka akan disidang yustisi. "Sat Pol-PP dan Dinsos terus kerja sama menjaring anjal, gepeng, manusia silver serta manusia badut," tegasnya.

Terpisha, Pemerintah Kecamatan Seberang Ulu I bersama Sat Pol-PP tingkat kecamatan serta intansi vertikal lainnya menertibkan gepeng, pengamen jalanan serta anak jalanan. Aula kantor Camat kini menjadi rumah singgah. Salah satunya ada warga dari Medan Sumatera Utara, yang tersasar.

Camat Seberang Ulu I, Mukhtiar Hijrun SSTP MSi mengatakan banyaknya gepeng, anjal dan pengamen membuat masyarakat resah. Mulai minta uang dengan cara paksa pada pengendara. Bahkan mobil pejabat di lingkungan Pemkot pernah menjadi sasaran mereka.

"Sudah semakin berani. Kaca kendaraan pejabat saja sudah mereka ketok-ketok untuk minta uang," jelasnya. Karena itu, pihaknya lakukan penertiban. Setidaknya ada 20 gepeng, anjal dan pengamen yang terjaring.

"Kami tampung di rumah singgah. Selanjutnya akan kami bina dan ajak mereka untuk mengikuti tausiyah Ramadan,” jelas Hijrun. Harapannya, para gepeng, anjal dan pengamen mendapat pendidikan serta ceramah agama.

Pihaknya juga melakukan pendataan untuk tahu identitas dan domisili para gepeng, anjal dan pengamen. “Ternyata banyak yang dari luar Kota Palembang. Misalnya Banyuasin, Ogan Ilir bahan ada yang dari Medan karena tersesat. Umumnya yang datang dari Banyuasin dan Ogan Ilir merupakan pengemis dadakan jelang Ramadan dan Idulfitri,” pungkasnya.(iol/yud/lia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan