Hikmah Salat pada Awal Waktu Dengan Kesehatan

Dr H Syarif Husain SAg MSi, (Dosen/Widyaiswara BDK Palembang)--
SUMATERAEKSPRES.ID - Terdapat tiga pokok penting amaliah yang paling dicintai Allah SWT. Pertama salat yang dilaksanakan awal waktu, lalu yang kedua berbuat baik kepada kedua orang tua, dan yang ketiga adalah jihad fii sabilillah.
Titik pokok bahasan adalah yang pertama mengapa Allah SWT mencintai hamba-hamba-Nya yang melaksanakan salat pada awal waktu secara teratur.
BACA JUGA:Jadikan Salat Inti Kehidupan
BACA JUGA:Buya Yahya Ingatkan Kalau Jadi Imam Salat Jangan Lama-lama, Ini Katanya!
Salat awal waktu ini menempati level pertama di atas berbuat baik kepada orang tua bahkan di atas jihad fii sabilillah.
Kita paham bahwa berbuat baik kepada orang tua dan jihad fii sabilillah itu sangat besar fadhilah, keutamaan atau pahalanya. Akan tetapi Rasulullah SAW justru menempatkan salat awal waktu pada level pertama.
Pelaksanaan salat pada awal waktu yang dilakukan oleh seorang hamba adalah pembuktian bahwa hamba tersebut telah mampu memberikan hak penuh dalam semua urusan, baik pekerjaan, kegiatan sehari hari semata-mata hanya untuk Allah SWT.
Hamba tersebut telah mampu mengatur waktu se-efektif dan se-efisien mungkin dalam mengisi aktivitas kesehariannya.
Hamba tersebut digolongkan kepada manusia pintar dan cerdas yang mungkin saja tidak dimiliki oleh sekian banyak manusia.
Yakinlah tidak banyak manusia yang mampu melaksanakan ibadah salat pada awal waktu. Kita juga sebagai hamba Allah SWT yang dikaruniai iman dan Islam mestinya sadar bahwa tujuan hidup kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Manakala kita melaksanakan salat pada awal waktu secara teratur, lalu sisa waktu berikutnya kita gunakan untuk menyelesaikan segala tugas-tugas atau aktifitas kita, pemenuhan hak hidup dan kehidupan mencari nafkah dalam kapasitas sebagai khalifah di muka bumi.
Menghidupi keluarga yang menjadi tanggungjawabnya, menyekolahkan anak dan seterusnya.
Jangan dibalik, ketika waktu Dzuhur diberi batas sampai Ashar, bukan berarti kita beranggapan kalau kita masih punya waktu banyak sehingga kita menunda salat sampai masuknya waktu berikutnya.
Salat pada awal waktu inilah yang mesti kita utamakan, sehingga waktu melatih kita dalam hal kedisiplinan. Apabila kita meninggalkan salat, atau menunda-nunda salat dengan sengaja dan tanpa uzur syar’i, bisa jadi ketika di akhir waktu kita salat menjadi terburu-buru dan salat kita tidak bermakna dan hilang kekhusukannya.