20 Sekolah Tidak Selesai Isi PDSS, Siswa tak Bisa Ikut SNBP

--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Hingga batas waktu 31 Januari 2025, tercatat 20 sekolah di Kota Palembang tidak menyelesaikan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Akibatnya siswa sekolah tersebut terancam tidak bisa ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Ke 20 sekolah di Palembang dengan status “Tidak Selesai” itu terlihat di laman view monitoring PDSS pada website SNPMB Kemendikbud (lihat grafis). Ketua Pelaksana SNPMB, Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie PhD menegaskan tak ada perpanjangan waktu pengisian PDSS dalam SNBP.
"Pengisian PDSS itu betul-betul sudah kita tutup tanggal 31 Januari hari Minggu lalu pukul 15.00 WIB," ujar Tjitjik dalam Sosialisasi Daring Mekanisme Pendaftaran SNBP 2025 yang disiarkan lewat YouTube SNPMB ID. Masa pengisian PDSS ini telah dimulai sejak 6 Januari hingga 31 Januari 2025. Tjitjik mengatakan keputusan tak ada perpanjangan ini dilakukan demi keadilan siswa.
"Ini kita memang harus betul-betul disiplin. Karena apa, kalau tidak disiplin itu nanti juga ini ada untuk meningkatkan asas keadilan bagi seluruh sekolah yang eligible termasuk seluruh siswa yang eligible," katanya. Pernyataan Tjitjik dikuatkan oleh Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, Eduart Wolok.
Eduart menegaskan tidak ada perpanjangan waktu finalisasi PDSS sebagai syarat mengikuti SNBP. "Sampai hari ini saya masih banyak menerima permintaan perpanjangan PDSS. Sekali lagi itu tidak bisa kita lakukan karena berkaitan dengan tahapan jadwal yang sudah akan kita tempuh pada tahapan berikutnya," tegas Eduart di forum yang sama.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo itu menegaskan agar peserta tidak terlambat mendaftarkan dirinya mengikuti SNBP yang akan dibuka mulai Selasa 4 Februari hingga 18 Februari 2025 mendatang. "Perhatikan betul jadwal ini dan jangan sampai terlambat. Yang menjadi kelemahan kita, selalu kita suka berjuang di last minute. Tentu ini akan berat karena pasti banyak yang akan terlambat dan tentu ini kita tidak inginkan," ujarnya.
Keterlambatan dalam finalisasi PDSS ini, imbuh Eduard, bukan kali pertama terjadi. Tahun sebelumnya hal serupa juga terjadi. "Jadi sekali lagi mohon maaf bagi misalnya sekolah-sekolah ketika ada bermasalah yang sudah lengkap itu bisa kita bantu, tetapi yang belum lengkap itu akan menjadi sulit, karena ini terkaitan dengan sistem secara keseluruhan," tegas Eduart.