SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Permainan tradisional semakin punah. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih terus berupaya menghidupkan lagi permainan tradisional. 

Salah-satunya, pihaknya mengimbau kepada setiap sekolah untuk melestarikan permainan tradisional untuk memperkenalkan kepada para siswa-siswi perihal kebudayaan yang ada di Prabumulih. 

Salah-satu yang masih menerapkan olahraga tradisional, yakni di SDN 39 Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih. 

Guru olahraga di sekolah tersebut, Dede Suhendra mengatakan bahwa sampai dengan akhir tahun 2024, pihaknya masih memperkenalkan olahraga tradisional kepada murid-murid di sekolah tersebut. "Kalau sekarang alat-alat nya sedang rusak. Namun rencananya akan dibuat baru lagi," sebutnya. 

BACA JUGA:Selidiki Dugaan Penimbunan-Permainan Harga, Polres Lubuklinggau Minta Warga Lapor Penyimpanan LPG 3 Kg

BACA JUGA:Viral Permainan Berburu Koin Jagat, Menkominfo Respon Permainan Digital yang Viral

Dijelaskannya pula, ada banyak olahraga tradisional yang dikenalkan kepada anak-anak, mulai dari bakiak, enggrang, rangkok alu, cak ingkling, lompat tali dan lainnya. 

"Manfaatnya yaitu supaya anak-anak itu bergerak, karena tidak seluruh siswa hobi olahraga seperti sepak bola, voli, basket, jadi untuk anak-anak yang hobi bermain biasanya lebih memilih permainan tradisional," terangnya.

Serupa,  Kabupaten OKU Timur kerap menggelar olahraga tradisional dan bersifat rekreasi, bahkan dilombakan di OKU Timur. "Kita pernah membuat lomba di OKU Timur," katanya. 

Dia mengatakan olahraga tradisional di bawah KORMI seperti bakiak, gobak sodor, engrang, dan sebagainya. 

 

BACA JUGA:Ide Permainan Yang Bikin Anak Betah Liburan di Rumah Selama Musim Hujan

BACA JUGA:Lato-Lato Permainan yang Bermanfaat Bagi Si Kecil, Bisa Alihkan dari Gadget

Di OKU Timur, terutama di pesisir Sungai Komering juga familiar dengan olahraga pacu perahu, atau lomba biduk tradisional.