Benarkah Kol Goreng Jadi Penyebab Kanker, Simak Disini Penjelasannya

Kol Goreng--
SUMATERAEKSPRES.ID - Sayuran memang enak dan menyehatkan. Salah satunya kol. Berbagai olahan kol dapat dinikmati, seperti ketika dijadikan sup hingga diolah dengan cara digoreng. Saat ini kol goreng makin banyak saja penikmatnya, hanya saja meskipun enaknya sudah terbukti, mulai timbul kabar bahwa kol goreng penyebab kanker.
Semakin marak kol goreng di mana-mana, kini mulai banyak yang menyebut bahwa salah satu risiko mengonsumsinya adalah mengancam kesehatan dan bahkan mampu memicu kanker. Lalu masalahnya, apakah benar kol goreng itu menyebabkan kanker?
BACA JUGA:Sayur Kubis Merah Ternyata Kekuatan Tersembunyi untuk Kesehatan, Cek Disini Apa Saja
BACA JUGA:7 Keunggulan Mengonsumsi Kubis, Yuk Cek Apa Saja Manfaatnya
Pernyataan tersebut hanya mitos atau benar-benar fakta menurut para ahli kesehatan? Dilansir dari hellosehar, kol goreng disebut berbahaya bagi kesehatan karena adanya senyawa amina heterosiklik yang sifatnya karsinogeni.
Biasanya memang senyawa pembawa sifat kanker ini dijumpai pada kerak wajan, panci, serta produk daging hingga olahan daging yang dibakarhingga gosong. Hanya saja, seorang ahli kesehatan justru mengatakan ada kemungkinan senyawa itu bukan dari sayurnya langsung melainkan efek dari kerak wajan maupun panci.
Menurut Mochammad Rizal, seorang ahli gizi dari Indonesia Sport Nutritionist Association dilansir dari laman Detik Health, dirinya belum menemukan adanya sumber yang menjelaskan keterkaitan antara sayur goreng (termasuk kol) dengan senyawa amina heterosiklik tadi sejauh ini.
Belum dapat dipastikan a kol goreng membawa sifat kanker, hanya saja ada baiknya untuk tidak terlalu sering dan banyak mengonsumsi walau rasanya betul-betul enak. Hindari memakannya setiap hari terlepas ada ataupun tidak senyawa berbahaya tadi.
Karena sebetulnya, kol yang digoreng dengan banyak minyak merupakan salah satu dari makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans tinggi yang bisa memicu tekanan darah dan kadar kolesterol naik. Jika mampu menyebabkan kenaikan kadar kolesterol dan tekanan darah, hal ini akan mengarah pada sumbatan pembuluh darah.
Jika pembuluh darah tersumbat oleh plak, mengalami penyempitan juga, sebagai dampaknya jenis-jenis penyakit jantung, lalu juga stroke bisa menyerang kapan saja.
Para penikmat kol goreng, sah-sah saja jika ingin mengonsumsinya, namun terlalu sering membeli di luar tentu kadar minyaknya jauh lebih tinggi.
BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini 6 Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Kubis dan Cara Pencegahannya
BACA JUGA:Ini Dia Tips Sehat Mengonsumsi Gorengan
Ini beberapa langkah yang bisa diterapkan dalam pengolahan kol goreng:
• Menggoreng rendah lemak, yakni dengan penggunaan minyak yang sedikit (seperti biasanya kalau hendak menumi).
Hasilnya mungkin tak mirip dengan yang biasa dibeli di luar, namun dijamin menumis goreng ini adalah metode yang menghambat minyak tidak terlalu banyak terserap ke dalam kol. Sebab jika minyak berlebih terserap ke dalam kol, vitamin larut lemak yang ada di dalam sayur ini bakal rusak.